Memang, pantai ini belum seterkenal Pantai Bora-Bora yang ada di Samudera Pasifik.
Namun dari segi keindahan, Ngurtafur tidak kalah indah.
Dilansir dari KompasTravel, Pantai Ngurtafur memiliki pantai gosong yang menjorok atau memanjang ke tengah lautan tanpa putus sepanjang 2 km dan lebar 7 meter.
Susurilah dan kita seperti sedang berjalan di tengah lautan luas namun sesungguhnya Anda sedang berjalan di atas hamparan pasir putih halus yang membelah pantai menjadi dua sisi.
Tidak hanya itu, air laut di Pantai Ngurtafur sangat bersih dan berwarna biru.
Di pantai ini juga terdapat penyu belimbing yang dikenal dengan nama tabob oleh masyarakat setempat.
Penyu belimbing dilindungi dan memiliki penangkaran di sekitar pantai yang dikelola oleh WWF.
Bahkan, jika beruntung kita bisa bertemu dengan segerombolan burung pelikan australia yang sedang bermigrasi ke Maluku dari tempat tinggal mereka di Australia dan Papua New Guinea.
Untuk menuju Ngurtafur, kita dapat menyewa kapal motor di Pelabuhan Debut.
Kapasitas angkut kapal sebanyak 15 orang dengan biaya sewa untuk pulang pergi (PP) sekira Rp700.000,- sampai Rp1000.000,-. Lama perjalanan sekira satu setengah jam.
Akses lain dapat menggunakan kapal laut langsung dari Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.
Lama perjalanannya menuju Pelabuhan Tual sekira 18 jam. Sebelum menuju Tual, kapal akan singgah terlebih dahulu di Pelabuhan Banda Naira.
Setibanya di Tual, Anda bisa melajutkan perjalanan ke Ngurtafur menggunakan speed boat selama 1,5 jam.
Komentar