Gridhot.ID– Salah satu cabang olah raga yang favorit di Olimpiade Tokyo 2020 adalah badminton.
Hal ini tentu tak bisa lepas dari olahraga unggulan bagi Indonesia juga.
Pasalnya, badminton jadi salah satu cabor yang berpotensi menyumbangkan medali bagi Indonesia.
Tercatat ada 87 pebulu tangkis cowok dan 86 cewek yang mewakili total 50 negara ikut berpartisipasi pada ajang tahun ini.
Menariknya, dari ke-173 atlet tersebut, ada sejumlah pebulu tangkis yang memiliki garis keturunan Indonesia yang membela negara lain, lho.
Total terdapat empat pebulu tangkis berdarah Indonesia yang membela negara lain pada Tokyo 2020, mulai dari Azerbaijan, Australia, Belgia, hingga Hong Kong.
Ada beberapa alasan mereka memilih membela negara lain, mulai dari faktor kewarganegaraanhinggapeluang bermain di Olimpiade yanglebih besar.
Melansir dari Kompas.com, simak empat pebulu tangkis keturunan Indonesia yang membela negara lain di Olimpiade Tokyo 2020.
1. Ade Resky Dwicahyo (Azerbaijan)
Ade Resky Dwicahyo merupakan atlet Tanah Air yang pernah membela nama Indonesia di kejuaraan internasional level junior bahkan tembus pelatnas PBSI junior.
Pada tahun 2017, pria kelahiran 13 Mei 1998 itu menyatakan kesetiannya kepada Azerbaijan. Tahun berikutnya, dia langsung tancap gas dan meraih runner-up dalam ajang Kharkiv International Ukraina.
"Saya berasal dari Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara bulu tangkis terkuat di dunia. Saat menerima proposal dari Azerbaijan, saya akan mendapatkan peluang lebih besar untuk diwakili di kejuaraan dunia dan Olimpiade," kata Ade Resky Dwicahyo sebagaimana dikutip situs resmi Olimpiade Tokyo 2020 dari Badminton Europe.
Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020, Ade Resky tergabung di Grup L tunggal putra bersama Anders Antonsen (Denmark) dan Nguyen Tien Minh (Vietnam).
2. Setyana Mapasa (Australia)
Setyana Daniella Florensia Mapasa merupakan cewek kelahiran Manado, Sulawesi Utara. Mapasa memilih membela Australia sejak 2013 dan kini berhasil tampil di Olimpiade Tokyo 2020 di nomor ganda putri bersama Gronya Somerville.
Mapasa pernah memperkuat tim junior Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2013 di Bangkok, Thailand bersama Jonatan Christie dan pebulu tangkis Indonesia lainnya.
Pada waktu itu, Mapasa yang mewakili Tim Merah Putih berhasil meraih medali perak.
Namun, usai level junior, Mapasa kemudian sempatnggak terlihat di dunia perbulu tangkisan Indonesia dan memutuskan menjadi warga negara Australia.
3. Lianne Tan (Belgia)
Nama Lianne Tan sempat menggemparkan media sosial Twitter. Saat itu, dia tertangkap kamera berbincang dengan pelatih sekaligus kekasihnya, Indra Bagus Ade Chandra, menggunakan bahasa Indonesia. Melansir laman resmi Olimpiade Tokyo 2020, Lianne Tan menuliskan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua setelah Inggris.
Lianne Tan ternyata memiliki garis keturunan dengan Indonesia, khususnya dari sang ayah, Henk Tan. Henk Tan awalnya merupakan WNI yang berpindah dan menetap lama di Belgia. Sementara ibunya adalah warga negara Belgia.
"Dia berasal dari Bandung, Pulau Jawa," kata Lianne Tan soal ayahnya seperti dikutip dari laman resmi olimpiade.
"Saya pergi ke sana setiap musim panas untuk mengunjungi keluarga. Itu adalah tempat yang bagus untuk berlatih," jelas dia.
4. Ng Ka Long Angus (Hong Kong)
Negara Hong Kong sudah melekat di dalam diri pebulu tangkis bernama Ng Ka Long Angus.
Dia sudah bertahun-tahun menjadi momok di bulu tangkis tunggal putra dengan status warga negara Hong Kong.
Namunternyata dia memiliki garis keturunan Indonesia dari neneknya. Meski nggak tahu secara detailnya, Ng Ka Long Angus mengakui bahwa neneknya merupakan warga negara Indonesia.
Iajugamengatakan banyaksaudaranya yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur. (*)