Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pepet Indonesia, Amerika Pasang Badan Lawan Tiongkok di Laut China Selatan, Menlu Retno Marsudi Bocorkan Sejumlah Kesepakatan

Angriawan Cahyo Pawenang - Rabu, 04 Agustus 2021 | 12:13
Indonesia kini mulai didekati Amerika Serikat untuk tekan pengaruh China di Laut China Selatan
Kementrian Pertahanan RRC dan Presidential Palace

Indonesia kini mulai didekati Amerika Serikat untuk tekan pengaruh China di Laut China Selatan

“Adalah harapan saya, dan pemerintah Indonesia, untuk memajukan hubungan bilateral dengan AS, dari kesehatan ke SDGs, dari pendidikan, ekonomi, dan seterusnya,” katanya, menggunakan akronim untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sebuah pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada pertemuan itu mengatakan, keduanya membahas langkah-langkah untuk pemulihan pandemi. Blinken mencatat Washington telah menyumbangkan 8 juta dosis vaksin ke Indonesia, dan kedua negara tersebut juga bekerja sama dalam oksigen dan terapi.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT PANN Pembiayaan Maritim untuk Posisi Ini, Berikut Persyaratan dan Link Pendaftarannya

Retno dan Blinken juga menyatakan pandangan bersama tentang keamanan maritim dan berkomitmen untuk mempertahankan kebebasan navigasi di Laut China Selatan, dan melanjutkan kolaborasi dalam keamanan siber dan mencegah kejahatan siber.

Dikatakan Blinken memuji upaya Indonesia untuk mendukung negosiasi perdamaian Afghanistan dan menekankan pentingnya mengembalikan anggota ASEAN Myanmar ke jalan menuju demokrasi.

Terkalit masalah perubahan iklim, kedua belah pihak "membahas peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ambisi iklimnya, tanpa ada rincian lebih lanjut.

Pembicaraan itu dilakukan sebelum Blinken berpartisipasi dalam pertemuan virtual dengan ASEAN, yang beberapa anggotanya memiliki klaim yang bersinggungan di Laut China Selatan dengan China. Beijing melihat hampir semua jalur air strategis sebagai miliknya dan telah membangun kekuatannya di sana.

Blinken bergabung dengan pertemuan selama seminggu dengan rekan-rekan regional. Ini merupakan bagian dari upaya AS untuk menunjukkan keseriusan dalam keterlibatannya dengan Asia Tenggara untuk melawan China.

Baca Juga: Mantan Suami Nikahi Artis Kartika Putri, Tengok Nasib Janda Habib Usman, Ria Tatu Banting Tulang Lakukan Hal Ini untuk Mengais Rezeki

Murray Hiebert, pakar Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, mengatakan hanya ada sedikit waktu untuk mengembangkan perjanjian kemitraan strategis yang dicapai di bawah pemerintahan Obama sebelum mantan Presiden Donald Trump menjabat.

"Perjanjian seperti ini bukan prioritas bagi pemerintahannya," katanya tentang kesepakatan yang meluas ke beberapa domain, termasuk pertahanan, energi, dan hubungan ekonomi yang lebih luas.

"Membuat rincian di semua bidang ini akan memakan waktu dan membutuhkan fokus yang cukup besar oleh pejabat senior kebijakan luar negeri, pertahanan dan ekonomi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source :Kompas.com kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x