"Saat menduduki bangku kuliah saya mempunyai tekad, kerja keras menjadi kunci yang harus ditanamkan selalu dalam setiap proses, disiplin waktu dalam setiap pekerjaan," ujarnya
Ia menceritakan menjadi wisudawati terbaik merupakan mimpi yang telah ia bangun sebelum menginjak bangku kuliah.
Ia pun tak lupa juga berterima kasih kepada kedua orangtuanya yang telah mendoakan dan membiayai kuliahnya.
Perjuangan orang tua harus beralih profesi demi biaya
La Ode Rening, yang merupakan ayah Wa Ode Sitti Murnia Sari harus banting tulang bahkan harus beralih profesi dari nelayan menjadi kuli bangunan hingga menjadi tukang parkir di salah satu swalayan di Kendari agar anaknya bisa tetap berkuliah.
La Ode Rening bercerita, ketika Wa Ode Sitti Murnia masih duduk menjalani kuliah semester 5, keluarga tak punya biaya untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) di UHO.
Tak pikir panjang, ia menjual alat tangkap ikan kepada rekannya sesama nelayan untuk membayar UKT itu.
Akhirnya, La Ode Rening berhenti menjadi nelayan dan beralih menjadi kuli bangunan.
Tak sampai di situ, ia memilih menjadi tukang parkir di Marina Swalayan, Anduonohu Kota Kendari, Provinsi Sultra demi membiayai kuliah Sitti.
"Setelah saya melepas pekerjaan sebagai nelayan, kemudian menjadi kuli bangunan, lalu pada Desember 2020 saya menjadi juru parkir di Marina Swalayan Kendari," beber Rening saat ditemui di UHO usai wisuda digelar.