Hal serupa disampaikan dr. Tirta Prawita Sari, Msc, SpGK, ahli gizi di RS. Pondok Indah, Jakarta, mengatakan rawan bagi kesehatan apabila makan daging dari hewan yang pengawasan kesehatannya kurang.
"Secara umum tentang kandungan gizi pada semua daging adalah sama, yaitu protein.
"Namun selain itu perlu juga memperhatikan kesehatan hewan, karena di dalam kandungan daging hewan yang tidak sehat akan banyak terdapat parasit, bakteri bahkan virus," katanya kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2018).
Sementara itu, Anisa Ratna Kurnia, aktivis dari Garda Satwa Indonesia, mengatakan, bahwa tidak ada anjing yang layak dikonsumsi.
"Kalau mereka dianggap layak, sudah pasti ada pengawasan dari dinas peternakan.
"Seharusnya pemerintah menanggapi serius masalah peredaran daging anjing ini, karena menyangkut kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Ternyata, makanan yang juga disebut sebagai 'mendo prucul' yang artinya 'kambing yang bisa cepat berlari' ini dianggap berbahaya oleh ahli.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar