Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pemprov NTT Tak Gubris Peringatan UNESCO, Proyek Kontroversial Pembangunan Jurrasic Park di Pulau Komodo Nekat Dilanjutkan, Aktivis Sebut Duitin Semuanya!

Nicolaus - Senin, 09 Agustus 2021 | 11:13
Protes UNESCO Tak Digubris, Pemerintah Indonesia Lanjut Bikin Jurrasic Park di Pulau Komodo

Protes UNESCO Tak Digubris, Pemerintah Indonesia Lanjut Bikin Jurrasic Park di Pulau Komodo

Gridhot.ID-Indonesiabaru-baru ini kembalidihebohkan dengan polemik terkait pembangunan yang terjadi sekitar pulau Komodo. Bahkan banyak warga merasa pembangunan yang sedang dilaksanakan di kawasan Pulau Komodo dapat mengganggu habitat asli hewan tersebut.

Sebelumnya dilansir dari Gridhot.ID, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah lingkungan dan konservasi, Dedi Mulyadi, meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur tak mengusik habitat komodo di Taman nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Baca Juga: Hot News! Parasnya Bikin Kaum Adam Terhipnotis, Siapa Sangka Gadis Cantik Keturunan Arab Ini Putri Pelawak Terkenal Indonesia

Hal itu Dedi disampaikan terkait rencana Pemprov NTT untuk membangun 'Jurassic Park' di kawasan itu.

Baru-baru ini, seakan tak menghiraukan peringatan dari badan PPB, UNESCO, Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan pembangunan taman nasional buatan di Pulau Rinca (Pulau Komodo), NTT meski dalam kondisi pandemi.
Pembangunan resor dan tempat wisata premium senilai Rp 69 miliar ini sudah hampir rampung.
Resor "Jurrasic Park Indonesia" tersebut nantinya akan memberikan pengalaman pada turis lokal dan asing dalam melihat Komodo di alam liar buatan.
"Proyek ini akan dilanjutkan… sudah disetujui tidak akan memberikan dampak (lingkungan.red)," ujar Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK kepada kantor berita Reuters, dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Padahal UNESCO sudah memperingatkan, jika rencana pembangunan "Jurassic Park" itu dilanjutkan akan ada sejumlah dampak buruk bagi lingkungan.

UNESCO dalam konferensi Komite Warisan Dunia mengatakan, proyek tersebut memerlukan penilaian baru untuk melihat lebih dalam lagi dampak lingkungan atas masalah penangkapan ikan ilegal dan potensi risiko terhadap habitat alami komodo.

Tak cuma UNESCO, sejumlah lembaga dan organisasi di Indonesia dan internasional juga menyoroti proyek tersebut, karena dianggap mengancam habitat komodo.

Baca Juga: Sama-sama Berebut untuk Jerat Hati Ayu Ting Ting, Robby Purba Tiba-tiba Bongkar Sifat Asli Ivan Gunawan: Jadi Nggak Heran...

Namun seperti dikutip dari BBC Indonesia, Wiratno justru mengatakan pembangunan, termasuk di Pulau Rinca yang sudah mencapai 95 persen itu akan tetap dilanjutkan.

Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur di lahan seluas 1,3 hektar di kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca itu justru tidak merusak lingkungan dan malah untuk melindungi komodo.

Dalam pernyataan terpisah, Wiratno mengatakan proyek tersebut akan mencakup renovasi pada struktur yang sudah ada dan tidak akan menimbulkan bahaya bagi komodo.

Source :GridHot.IDKompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x