Petinggi UNESCOmeminta perkembangan baru dari analisis tersebut, tapi hingga kini pihaknya belum mendapatkan tanggapan dari Pemerintah Indonesia.
Wiratno, belum lama ini mengatakan analisis yang baru sedang disusun dan akan bisa diserahkan pada September mendatang.
Meski begitu, hingga saat ini tidak ada kejelasan proyek apa yang sedang dilakukan di Pulau Rincatersebut, apa benar ada area perlindungan komodo atau memanh hanya membangun "tempat wisata premium" di pulau tersebut.
Seperti diketahui, "Jurassic Park" Indonesia adalah sebuah sebutan dari pengguna sosial media, bukan nama resmi proyek sebenarnya di Taman Nasional Komodo itu.
Penyebutan ini terjadi setelah foto yang viral di jejaring sosial, menggambarkan seekor komodo tengah berdiri di depan sebuah mobil besar dan seakan melawan pembangunan tersebut adegannya mengingatkan mereka pada pulau dinosaurus di film Jurassic Park.
Nah, sejak 2020, sejumlah pembangunan untuk pengembangan pariwisata dilaporkan sedang berlangsung di Taman Nasional Komodo, yang juga masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Sejumlah lembaga dan organisasi di Indonesia dan internasional menyoroti proyek tersebut, selebritas yang peduli pada isu ini juga menyampaikan protesnya, karena "Jurrasic Park"ini dianggap mengancam habitat asli komodo.
"Apa yang mau diharapkan? Manusia aja dicuekin, apalagi komodo," cuit Fiersa.
"Maaf kan kami komodo ... hotel dll bukan habitat mu, yang kami ajak bicara hanyalah tembok uang tanpa hati . Batu. Semoga reinkarnasi nya pada jadi kecoak nanti,"tulis Melanie.