Beberapa titik tersebut kemungkinan besar dipilih karena memiliki risiko konflik terbesar di masa depan.
AS memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut karena dekat dengan Rusia dan China.
Beberapa perairan Eropa juga dipilih untuk memperkuat koordinasi dengan sejumlah aliansi AS di NATO.
Inti dari pelatihan skala besar ini akan berada pada optimalisasi peran 11 kapal induk kelas Nimitz dan kelas Ford, yang merupakan seri kapal induk terbesar AS.
Selain itu, Sputnik News mengabarkan bahwa kapal serbu amfibi yang lebih kecil yang digunakan oleh Korps Marinir juga akan difungsikan layaknya kapal induk karena mampu menampung helikopter dan F-35.
Dilansir dari Star and Stripes, sekitar 36 kapal dan lebih dari 50 unit virtual, selain personel militer, sipil, dan kontrak, akan berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Enam komando komponen angkatan laut dan Korps Marinir, lima armada AS dan tiga Pasukan Ekspedisi Marinir akan dilibatkan.
Pentagon juga dikabarkan telah merancang agenda latihan angkatan laut lanjutan yang mencakup wilayah Kutub Utara.
Kutub Utara mulai dilihat Pentagon sebagai titik rawan konflik karena perubahan iklim menyebabkan lapisan es kutub mencair dan memungkinkan eksploitasi sumber daya perikanan dan mineral di wilayah tersebut.(*)