Satu tahun menjalani pendidikan sebagai taruna Akmil, Sersan Taruna Yanwar Jumowo mengakui apa yang dilaluinya tak mudah.
Awalnya dia sempat kaget karena begitu padatnya kegiatan yang harus dilakukan setiap saatnya dan tentunya begitu menguras tenaga.
"Disini (Akmil) enggak bisa santai, dibatasi waktu, terprogram dengan baik," tutur Yanwar Jumowo.
Kendati begitu, dirinya tetap semangat dan bekerja keras demi mewujudkan cita-cita dan membanggakan kedua orangtuanya.
Dia pun selalu memegang erat pesan sang ayah untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sebagai seorang anak tukang cukur, Yanwar Jumowo tak malu dengan latar belakang keluarganya.
Di asrama, Yanmar Jumowo bahkan sering membantu untuk menyukur rambut rekannya sesama taruna Akmil.
"Teman saya punya mesin cukur, saya menawarkan diri, saya bantu cukur," tuturnya.
(*)