Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dibocorkan Telik Sandi, China Diam-diam Sokong Kekuatan Taliban Duduki Afghanistan, Terungkap Timbal Balik Ini yang Diinginkan Beijing

Desy Kurniasari - Selasa, 17 Agustus 2021 | 14:13
Kelompok Taliban berkuasa di Afghanistan
AP PHOTO/ ZABI KARIMI

Kelompok Taliban berkuasa di Afghanistan

"Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan China, dan bahwa mereka menantikan partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan," kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan.

"Kami menyambut ini. China menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan."

Hua meminta Taliban untuk "memastikan transisi kekuasaan yang mulus" dan menepati janjinya untuk merundingkan pembentukan "pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif" serta memastikan keamanan warga Afghanistan dan warga negara asing.

Baca Juga: 200 Anggota Musuh Tewas 100 Kendaraan Musnah, Pesawat Pengebom B-52 Sengaja Dikirim Amerika Serikat untuk Kecam Taliban di Afghanistan, Begini Kemampuannya yang Mengerikan

Kedutaan China di Kabul tetap beroperasi, kata Hua, meskipun Beijing mulai mengevakuasi warga China dari negara itu beberapa bulan lalu di tengah situasi keamanan yang memburuk.

Dalam sebuah pernyataan hari Senin, kedutaan China mengatakan kepada warganya yang tersisa di Afghanistan untuk "memperhatikan situasi keamanan" dan tinggal di dalam rumah.

Presiden AS Joe Biden menjanjikan penarikan penuh pasukan AS pada 11 September, menandai berakhirnya perang selama dua dekade.

Tetapi Washington dikejutkan oleh cepatnya pemerintah Afghanistan runtuh dan besarnya kemajuan Taliban.

China berulang kali mengkritik apa yang dilihatnya sebagai penarikan tergesa-gesa Amerika Serikat dari Afghanistan yang dipandang China sebagai kegagalan kepemimpinan Amerika Serikat.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban membuka pintu strategis ke China yang sarat dengan risiko dan peluang.

Beijing dipandang akan mengutamakan stabilitas di Afghanistan yang sudah beberapa dekade dilanda peperangan, karena memiliki prioritas untuk mengamankan dan memajukan investasi strategis Beijing di Pakistan, yaitu koridor ekonomi China-Pakistan.

Bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan Belt and Road Initiative ke Afghanistan dan Pakistan yang melalui republik-republik Asia Tengah, kata para analis.

Source :Surya.co.id Intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x