Sebab, pembicaraan damai antara Taliban dan Afghanistan tak kunjung menunjukkan tanda-tanda kemajuan, dan kelompok milisi itu masih eksis meski AS melakukan invasi 20 tahun untuk membangun pemerintahan demokrasi yang stabil.
“Ini bukan berdasarkan kondisi. Presiden menilai pendekatan berbasis kondisi... adalah tinggal di Afghanistan selamanya," ujar salah satu orang dalam di rapat tertutup, yang seperti anggota lainnya berbicara dengan syarat anonim.
"Dia mencapai kesimpulan bahwa Amerika Serikat akan menyelesaikan penarikannya, dan bakal menarik pasukannya dari Afghanistan sebelum 11 September.”
Mahalnya biaya perang Amerika vs Taliban
Invasi Amerika ke Afghanistan menelan biaya yang sangat tinggi.
Inews menyebut dananya sampai triliunan dollar AS.
Kemudian dikutip dari BBC, pada 2010-2012 ketika tentara Amerika di Afghanistan berjumlah 100.000 lebih, biaya perang meningkat jadi hampir 100 miliar dollar AS (kini Rp 1,43 kuadriliun) per tahun, menurut angka pemerintah AS.
Ketika militer AS mengalihkan fokusnya dari operasi ofensif dan lebih berkonsentrasi pada pelatihan pasukan Afghanistan, biaya turun tajam.
Pada 2018 pengeluaran tahunan sekitar 45 miliar dollar AS (kini Rp 647 triliun), seorang pejabat senior Pentagon mengatakan kepada Kongres AS tahun itu.
Menurut Kementerian Pertahanan AS, total pengeluaran militer di Afghanistan dari Oktober 2001 hingga September 2019 mencapai 778 miliar dollar AS (Rp 11,18 kuadriliun).
Selain itu, Kementerian Luar negeri AS bersama Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan lembaga pemerintah lainnya, menghabiskan 44 miliar dollar AS (Rp 632,5 triliun) untuk proyek-proyek rekonstruksi.
Itu membuat total biaya berdasarkan data resmi menjadi 822 miliar dollar AS (Rp 11,8 kuadriliun) selama 2001-2019.
Namun, itu tidak termasuk pengeluaran apa pun di Pakistan, yang digunakan AS sebagai basis untuk operasi terkait Afghanistan.
Menurut studi Brown University pada 2019, yang melihat pengeluaran perang di Afghanistan dan Pakistan, Amerika telah menghabiskan sekitar 978 miliar dollar (Rp 14 kuadriliun).
Perkiraan mereka juga termasuk uang yang dialokasikan untuk tahun fiskal 2020. Studi ini mencatat, sulit menilai biaya keseluruhan karena metode akuntansi bervariasi antara departemen pemerintah, dan berubah dari waktu ke waktu yang mengarah ke perbedaan total perkiraan.
Meskipun menarik hampir semua pasukan mereka, AS dan NATO telah menjanjikan total 4 miliar dollar AS (Rp 57,5 triliun) per tahun hingga 2024 untuk mendanai pasukan Afghanistan.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar