Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Vaksin Merah Putih Sengaja Dikembangkan Indonesia, Epidemiolog Universitas Grifith Australia Sarankan Pakai messenger RNA, Ini Alasannya

Angriawan Cahyo Pawenang - Jumat, 20 Agustus 2021 | 16:13
Ilustrasi (warga yang sedang dites swab)
Arsip dari Kompas.com

Ilustrasi (warga yang sedang dites swab)

Gridhot.ID - Indonesia memang masih terombang-ambing terkait akhir pandemi covid-19 yang masih tak jelas.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Pemerintah sudah berusaha untuk membawa berbagai jenis vaksin covid-19 agar herd immunity segera terbentuk.

Tak hanya mengandalkan vaksin impor, Indonesia juga sedang berusaha memiliki vaksin covid-19 kita sendiri.

Baca Juga: Akui Kewalahan Bayar Biaya Persalinan Sang Istri, Aldi Taher Todong Raffi Ahmad Tuk Beli Mobilnya Seharga Rp 30 Juta

Dikutip Gridhot dari Kontan, Indonesia tengah mengembangkan vaksin Covid-19 yang dikenal dengan vaksin merah putih.

Adapun terdapat enam kandidat vaksin yang dikembangkan.

Salah satunya ialah vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

Baca Juga: Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar Jatuh di Bulan Suro, Ustaz Adam Singgung Kejadian Berdarah di Tanggal 10 Muharram Hingga Kematian

Vaksin yang dikembangkan Unair tersebut ditargetkan dapat diproduksi massal oleh PT Biotis pada semester pertama tahun depan.

Adapun vaksin yang kini sudah memasuki tahap praklinik fase 2 ini menggunakan platform inactivated virus.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut, dengan platform yang sama dengan Sinovac, maka diperkirakan efikasi vaksin tersebut takkan jauh beda.

Selain inactivated virus, Dicky menyarankan agar Indonesia mulai melirik untuk pengembangan vaksin berbasis mRNA.

Source : kompas kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x