Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sri Mulyani Bongkar Anggaran Kesehatan yang Meroket di Tahun 2022, Ternyata Demi Tujuan Tak Disangka-sangka Ini

Angriawan Cahyo Pawenang - Rabu, 25 Agustus 2021 | 07:13
Ilustrasi - Salah satu Pak RT di Surabaya membantu warganya yang terpapar Covid-19 ke Rumah Sakit.
Dok. Humas Pemkot Surabaya

Ilustrasi - Salah satu Pak RT di Surabaya membantu warganya yang terpapar Covid-19 ke Rumah Sakit.

Gridhot.ID - Indonesia memang sempat kewalahan saat gelombang kedua covid-19 di tahun 2021 ini melanda hebat.

Rumah sakit nampak dipenuhi pasien covid-19 beberapa waktu lalu.

Kini pemerintah berusaha agar hal tersebut tak terjadi lagi dengan menyiapkan anggaran yang lebih banyak.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan sebear Rp 255,3 triliun, atau 9,4% dari belanja negara.

Bahkan, angka tersebut lebih tinggi dari amanat Undang-Undang (UU) Kesehatan minimal 5% dari APBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dari anggaran tersebut, alokasi untuk penanganan pandemi Covid-19 bidang kesehatan diperkirakan mencapai Rp 115,9 triliun melalui strategi yang lebih adaptif dan berkesinambungan guna melindungi keselamatan masyarakat seluas- luasnya.

Ia bilang pemanfaatan anggaran tersebut akan diarahkan pada penyelesaian program vaksinasi dan antisipasi vaksinasi lanjutan, serta berbagai penanganan kesehatan seperti penguatan 3T (testing, tracing, and treatment), klaim biaya perawatan pasien covid-19, penyediaan obat, dan insentif tenaga kesehatan.

Baca Juga: Jangan Takut Vaksin Moderna Punya Efek Samping yang Lebih Berat, Pakar Bongkar Penyebab Utama dan Cara Menanganinya

"Program vaksinasi masih menjadi fokus pemerintah, melalui berbagai upaya akselerasi guna mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity," kata Sri Mulyani saat menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (24/8).

Di sisi lain, Sri Mulyani menyampaikan sampai dengan bulan Juni 2021, target vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari telah tercapai. Diharapkan akan semakin meningkat seiring dengan upaya percepatan vaksinasi diantaranya melalui pelibatan pemda, personil TNI/Polri, dan bidan yang dikoordinasikan oleh BKKBN.

Untuk selanjutnya pada tahun 2022, upaya menjaga ketersediaan vaksin serta keterjangkauan harga vaksin akan terus diupayakan, antara lain dengan menjalin kerjasama baik secara bilateral maupun multilateral dan mengupayakan produksi vaksin dalam negeri melalui dukungan kerjasama dengan berbagai pihak.

"Upaya percepatan vaksinasi akan dilakukan melalui pelaksanaan program vaksinasi yang dibiayai APBN maupun skema vaksinasi mandiri pada kelompok masyarakat mampu," kata dia.

Baca Juga: Elsa Nyaris Stress, Nino Akan Menceraikannya, Nasib Anak yang Dikandungnya Jadi Simpang Siur, Berikut Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 24 Agustus 2021

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong agar kampanye/edukasi dan pengawasan disiplin protokol kesehatan antara lain memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas (5M) tetap berlangsung, sehingga penyebaran kasus Covid-19 dapat dikendalikan.

Secara rinci, tahun depan kebijakan anggaran kesehatan akan diarahkan untuk mendukung reformasi sistem kesehatan, dalam lima hal.

Pertama, transformasi layanan primer, antara lain melalui penguatan Puskesmas, penguatan fungsi promotif dan preventif (termasuk pengendalian penyakit dan imunisasi.

Kedua, transformasi layanan rujukan, antara lain melalui peningkatan ketersediaan tempat tidur dan akreditasi Rumah Sakit, serta peningkatan layanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

Baca Juga: Terhenyak Saat Coba Terawang Rumah Tangga Lesti Kejora dan Rizky Billar, Sosok Ini Tak Kuasa Tahan Kesedihan Saat Tahu Leslar Akan Terserang Orang Ketiga Sampai Hokinya Memudar

Ketiga, transformasi ketahanan kesehatan, antara lain dalam bentuk peningkatan kemandirian farmasi dan alkes serta penguatan ketahanan tanggap darurat. Keempat, Peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan.

Kelima, pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan, seperti telemedicine serta digitalisasi layanan Posyandu, Puskesmas dan RS.

"Dengan langkah reformasi sistem kesehatan tersebut diharapkan anggaran kesehatan dapat memenuhi aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan mutu," ucap Menkeu.

Baca Juga:Ceritakan Malam Pertamanya dengan Rizky Billar, Lesti Kejora Akui Kaget Saat Buka Selimut, Anak Endang Mulyana Justru Pilih Lakukan Hal Ini di Atas Ranjang

(*)

Source :Kompas.com kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x