Zakir dikenal karena kemampuan taktisnya di medan perang dan memiliki pengaruh besar di Afghanistan selatan selama pemberontakan Taliban melawan Inggris, AS dan pasukan Barat lainnya.
Zakir dilaporkan ditangkap oleh pihak berwenang Pakistan pada 2010 sebelum dibebaskan tanpa penjelasan.
Pada saat itu, ia diyakini telah menjadi wakil Mullah Omar, setelah penangkapan sebelumnya terhadap mantan komandan kedua Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.
Mantan komandan Taliban Mullah Abdul Salaam Rocketi, yang kemudian menjadi anggota parlemen Afghanistan, sebelumnya mengatakan bahwa Zakir adalah “komandan medan perang legendaris”.
"Ketenarannya membawanya ke perhatian Mullah Omar, dan keduanya menjadi dekat dari waktu ke waktu," tambahnya.
Mantan komandan lainnya mengeklaim di CS Monitor bahwa Zakir sangat berpengalaman soal aturan Islam.
Dia terluka beberapa kali, termasuk di akhir 1990-an oleh bom yang juga menewaskan empat teman dekatnya.
Berita promosi Zakir muncul setelah Joe Biden mengabaikan permintaan Perdana Menteri Boris Johnson dan sekutu lainnya untuk memperpanjang batas waktu evakuasi Kabul hingga melampaui 31 Agustus.
Taliban memperingatkan tidak akan menoleransi penundaan kepergian pasukan Barat.(*)