Mereka juga telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan militer Pakistan.
Laksamana AS Mike Mullen menggambarkan mereka sebagai lengan sesungguhnya dari intelijen Islamabad pada tahun 2011.
Pakistan menyangkal tuduhan tersebut.
"Ada kemungkinan besar Pakistan telah memberikan setidaknya sisa pelatihan untuk unit tersebut," kata Henman dari Janes, yang mengkhususkan diri dalam terorisme dan pemberontakan.
Gilles Dorronsoro, seorang ahli Afghanistan di Universitas Sorbonne di Paris, mengatakan munculnya komando baru Taliban adalah bagian dari tren yang lebih besar.
"Kami telah melihat profesionalisasi Taliban yang luar biasa sejak pertengahan tahun 2000-an," katanya.
"Perang yang mereka perjuangkan tidak sama dengan perang yang dilakukan orang tua mereka melawan Soviet," ujarnya.
"Mereka telah belajar dari lapangan dan secara teknis, mereka sangat bagus,” tambahnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar