Ia bercerita mulai tertarik mengoleksi benda pusaka sejak tahun 1996 yang berawal dari hobi koleksi mulai dari perangko, uang kuno hingga akhirnya karena ia merupakan salah satu keturunan pangeran di wilayah Kikim Lahat banyak diwariskan benda pusaka.
"Ditambah keluarga ibu saya juga hobby benda pusaka, dan istri saya juga keturunan pasirah pada masa itu, sehingga saya banyak diserah terimakan benda pusaka," ungkapnya.
Sejak saat itu ia mulai mengoleksi berbagai benda pusaka, kemudian ia pun mulai mencari -cari benda pusaka lainnya lewat Facebook sehingga timbul komunikasi dengan teman-temannya dan akhirnya mulai banyak orang menitipkan pusaka padanya.
"Keris yang mereka anggap punya historis mereka tidak sanggup merawatya, akhirnya mereka titipkan kepada saya, alhamdulillah totalkerissaja ada 51 pusaka," ujarnya.
MengutipKompas.com dari Mengenal Senjata Tradisional (2010) karya Rahmat M, keris memiliki bentuk yang berbeda.
Namun, pada umumnya berkelok dengan jumlah kelokan ganjil serta ada pula yang lurus. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Berbeda dengan masa kini, dulunya saat perang, keris diletakkan di bagian depan tubuh pemiliknya.
Secara umum, keris memiliki tiga bagian utama, yakni:
- Wilah, merupakan bagian utama dari keris yang mana bentuknya berbeda untuk setiap wilahan.
Pada bagian pangkal wilah ada pesi sebagai ujung tangkai keris yang ukurannya sekitar 5 hingga 7 sentimeter, bentunya bulat serta panjang.