Perdana Menteri Israel menyatakan, kampanye penyuntikan booster yang telah bergulir sebulan lalu bagi kalangan lanjut usia, telah memperlambat peningkatan risiko penyakit parah yang disebabkan varian Delta virusu corona.
Saat mengumumkan keputusan pemberian booster, pejabat tinggi kesehatan Israel mengatakan efektivitas dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech berkurang enam bulan setelah penyuntikan, sehingga booster dinilai perlu.
“Dosis ketiga membawa kita ke tingkat perlindungan yang dicapai oleh dosis kedua, ketika masih segar. Itu berarti, orang 10 kali lebih terlindungi setelah dosis vaksin ketiga,” kata Sharon Alroy-Preis, kepala kesehatan masyarakat di Kementerian Kesehatan Israel.
Syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin ketiga adalah telah mendapatkan vaksin dosis kedua dalam waktu lima bulan sebelumnya.
Jangka waktu itu lebih pendek daripada interval yang diberlakukan di Amerika Serikat (AS), yaitu delapan bulan.
Pemerintah AS kini mempertimbangkan untuk memotong waktu tunggu.
Berharap untuk mengekang penyebaran varian Delta yang sangat menular, Israel mulai memberikan booster ke populasi yang lebih tua sebulan yang lalu, dan secara bertahap menurunkan usia kelayakan penerima booster.
Pada pengumuman Minggu kemarin, usia penerima suntikan penguat adalah 30 tahun.
Sejauh ini, sebanyak dua juta orang dari populasi Israel yang mencapai 9,3 juta orang telah menerima tiga dosis suntikan.
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar