Ketika jumlah mereka sangat banyak dalam luasan area tertentu namun sangat luas, maka akan menghasilkan orkestra warna laut yang unik tersendiri atau yang dikenal sebagai iluminasi warna.
Baca Juga: Tiap Hari Syuting Sinetron Ikatan Cinta, Pemeran Uya Mengaku Belum Bisa Beli Mobil, Ini Alasannya
Iluminasi warna yang terjadi di dalam laut pada malam hari, selain dimunculkan oleh organisme plankton tadi, juga dibantu oleh gelombang panjang dari energi matahari (long wave solar radiation) yang dilepaskan oleh laut ke angkasa.
Widodo melanjutkan, gelombang panjang dari energi matahari (long wave solar radiation) muncul saat siang hari antara pukul 6 pagi hingga 6 sore, lautan di Indonesia yang tropis akan menerima energi sinar matahari.
"Energi sinar matahari ini adalah suatu bentuk dari energi gelombang pendek atau sering disebut sebagai short wave solar radiation," ucap Widodo.
Kemudian, energi matahari tersebut ketika masuk kedalam air laut, akan disimpan sementara oleh air laut.
Nantinya, energi akan dilepaskan kembali ke angkasa menjadi long wave solar radiation ketika malam hari.
Ia menambahkan, semakin asin air laut atau semakin tinggi kadar garam dalam air laut, maka akan semakin tinggi dan lama energi matahari yang disimpan sementara waktu.
Menurut dia, penyebab Milky Seas adalah masifnya fitoplankton di kedalaman permukaan hingga kedalaman sekitar 10 meter.
Oleh karena itu, saat semakin tinggi konsentrasi dari fitoplankton maka warna spektrum cahaya yang akan direfleksikan ke angkasa akan menjadi semakin terang atau putih mendekati warna susu, sehingga kemudian dikatakan sebagai fenomena Milky Seas.(*)