Salah satu wilayah yang memiliki potensi seperti itu adalah di Samudera Hindia Selatan Jawa.
Sebab, probabilitas terjadinya adalah pada kurun waktu antara Juni hingga Oktober pada setiap tahunnya.
Widodo menambahkan, meski munculnya setiap tahun, kemunculannya belum tentu di sepanjang waktu tersebut (Juni-Oktober).
Mengapa Milky Seas terjadi antara Juni-Oktober?
Selain itu, Widodo menjelaskan, Milky Seas terjadi tiap Juni-Oktober karena hal itu berkaitan dengan fenomena upwelling atau naiknya massa air laut dari kedalaman tertentu menuju lapisan kedalaman yang lebih dangkal.
Artinya, ketika massa air laut tersebut naik, maka ada sejumlah zat hara massif yang ikut terangkat ke atas.
"Di lapisan permukaan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, kemudian zat hara tersebut digunakan oleh fitoplankton untuk berfotosintesis menghasilkan karbon dan oksigen," ujar Widodo.
"Ketika zat haranya sangat banyak, maka semakin banyak pulalah fitoplankton berkembangbiak. Fitoplankton juga akan menarik zooplankton," imbuh dia.
Perlu diketahui, masing-masing fitoplankton dan zooplankton memiliki banyak spesies.
Setiap spesies memiliki keragaman warna yang berbeda-beda.