Mengenai hal ini, ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus, Dr. Katherine O'Brien menjelaskan bahwa vaksin yang diberikan tidak dapat menyebabkan kemandulan.
“Ini adalah rumor yang telah beredar tentang banyak vaksin yang berbeda dan rumor tersebut tidak benar. Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan,” kata Kate dalam sesi wawancara Episode 24 tentang Vaccine myths vs science bersama World Health Organization (WHO).
2. Mengubah DNA
Mitos lainnya adalah Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang merupakan materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang disebut akan berubah setelah vaksin Covid-19 masuk ke dalam tubuh.
Menanggapi hal ini, Kate yang juga ahli epidemiologi dan dokter penyakit menular mengatakan tidak mungkin vaksin dapat mengubah DNA seseorang.
“Kami sudah sering mendengar rumor ini. Kami memiliki dua vaksin sekarang yang disebut sebagai vaksin mRNA, dan tidak mungkin mRNA dapat berubah menjadi DNA sel manusia kita,” kata Kate.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mRNA, itu instruksi tubuh untuk membuat protein.
Kebanyakan vaksin dikembangkan dengan benar-benar memberikan protein atau memberikan komponen kecil dari kuman yang dicoba untuk divaksinasi.
“Dan ini adalah pendekatan baru di mana alih-alih memberikan bagian kecil itu, kami hanya memberikan instruksi kepada tubuh kita sendiri untuk membuat bagian kecil itu dan kemudian sistem kekebalan alami kita meresponsnya,” jelas Kate.
3. Terdapat bahan kimia yang membahayakan