Dia memaparkan, vaksin Janssen telah memperoleh Izin Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM pada 7 September lalu dan akan dipakai untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5ml secara intramuskular.
Di tahap awal ini, vaksin Janssen akan didistribusikan ke daerah aglomerasi. "Dengan kedatangan 2 vaksin ini, pemerintah optimis dapat mempercepat laju vaksinasi dan harapannya bulan ini kita dapat mencapai 2 juta dosis vaksin per hari," ujarnya.
Dia menyebut, hingga 10 September kemarin, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 112 juta dosis vaksin Covid-19, yaitu 71,1 juta dosis pertama dan 40,8 juta dosis kedua.
Laju vaksinasi di minggu pertama September ini juga sedang sangat tinggi-tingginya, diikuti kedatangan vaksin.
Di 10 September kemarin, Indonesia menerima kedatangan empat vaksin sekaligus hanya dalam waktu satu hari.
"Vaksin yang tiba pun berasal dari merek yang berbeda yaitu Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca," katanya.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns mengaku senang dengan kedatangan vaksin Janssen tahap pertama ke Indonesia.
Secara keseluruhan ini merupakan vaksin gelombang ke-3 yang disumbangkan pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia.
Pada tahap pertama vaksin Janssen ini yang tiba sebanyak 500 ribu dosis. Menurut Grijns, akan ada lebih banyak pengiriman vaksin dalam pekan mendatang sehingga total vaksin yang disumbangkan setidaknya 3 juta dosis.
"Vaksin Janssen hanya membutuhkan satu kali suntikan sehingga efektif untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil sehingga hanya perlu melakukan satu kali perjalanan," ujar Grijns.