Gridhot.ID - China memang beberapa tahun terakhir sedang berusaha mengokohkan kekuatannya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya diketahui China sedang ngotot untuk mengklaim sebagian wilayah Laut China Selatan yang seharusnya bukan milik mereka.
Kekuatan militer diluncurkan demi mempertegas sikap mereka.
Kini dikabarkan kondisi panas di Laut China Selatan juga membuat dunia digital ikut 'berperang'.
Dikutip Gridhot dari Kontan, pada Jumat (10/9) Insikt Group mengabarkan peretasan di 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia.
Serangan dilakukan oleh Mustang Panda Group, peretas asal China menggunakan private ransomware bernama Thanos.
Peretasan ini langsung dikaitkan dengan upaya spionase Tingkok dalam upaya menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, kebenaran informasi tersebut belum dikonfirmasi, Bisa saja klaim sepihak.
“Kalau mereka sudah share bukti peretasannya seperti data dan biasanya upaya deface, baru kita bisa simpulkan memang benar terjadi peretasan. Sepuluh kementeriannya yang mana juga masih belum jelas. Namun bila ini spionase antar negara, memang bukti akan lebih sulit untuk didapatkan, karena motifnya bukan ekonomi maupun popularitas,” jelas Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) ini, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (12/9)
Namun kabar tersebut bisa menjadi pemicu semua Kementerian dan Lembaga pemerintah di Indonesia untuk mulai mengecek sistem informasi dan jaringan.