“Tapi tentunya ini menjadikan saya untuk semakin terpicu dan terpacu untuk kerja lebih keras lagi untuk kebangkitan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa baru-baru ini KPK mempublikasikan terkait LHKPN sejumlah pejabat negara di tataran menteri kabinet.
Dikutip dari Tribunnews.com, lembaga anti rasuah itu mencatat adanya pejabat negara yang mengalami kenaikan jumlah harta kekayaan selama pandemi Covid-19.
KPK mengungkapkan ada 58 persen menteri di Kabinet Indonesia Maju yang kekayaannya bertambah lebih dari Rp 1 miliar.
Sementara itu, 26 persen menteri kekayaannya bertambah kurang dari Rp 1 miliar dan hanya 3 persen pembantu Presiden Joko Widodo itu yang melaporkan kekayaannya turun.
Berikut ini sejumlah menteri Jokowi yang hartanya turun, adalah Menko PMK Muhadjir Effendy LHKPN dilapor 2019 Rp 81 miliar menjadi LHKPN dilapor 2020 Rp 72 miliar.
Kemudian Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim yang terinci LHKPN dilapor 2019 Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,1 triliun dalam LHKPN 2020. Lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam LHKPN dilapor 2019 Rp 216 miliar, sedangkan dalam LHKPN dilapor 2020 Rp 198 miliar.
Lalu Menteri BUMN Erick Thohir, di mana LHKPN dilapor 2019 tercatat Rp 2,316 triliun dan LHKPN dilapor 2020 Rp 2,312 triliun.
Kemudian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono LHKPN dilapor 2019 sebanyak Rp 19 miliar dan LHKPN dilapor 2020 menjadi Rp 18 miliar.
Sebaliknya, untuk pembantu Presiden yang harta kekayaannya bertambah di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.