GridHot.ID - Prajurit TNI berhasil menembak mati satu anggota KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.
Melansir Sosok.id, dalam kontak senjata yang melibatkan Satgas Yonif 403/WP itu juga menyebabkan dua anggota KKB Papua pimpinan Lamek Taplo terluka.
Menurut dia, aparat keamanan gabungan terus mengejar KKB Papua yang melakukan aksi kriminal bersenjata di Kiwirok.
Sebelumnya, kontak senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.
Akibat kejadian yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.
Dilansir dari Serambinews.com, salah satu pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata tewas ditembak aparat.
Salah satu pentolan penyerangan sejumlah kantor di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua akhirnya menemui ajalnya.
Ia terlibat dalam penyerangan sejumlah kantor di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua baru-baru ini.
Elly Bidana (35) yang disebut-sebut menjadi pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang warga sipil di sebuah puskesmas tewas ditembak setelah kontak tembak dengan TNI-Polri.
Ia dikabarkan tewas di Distrik Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9/2021).
Elly adalah Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum-Kupel.
Namun jasad Elly Bidana dibawa kabur oleh pasukannya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan Elly Bidana dikabarkan tewas dalam kontak tersebut, hanya saja jenazah Elly Bidana dibawa kabur pasukannya.
"Personel gabungan berhasil menembak mati satu anggota KKB dan dua lainnya terluka".
"Anggota KKB yang meninggal dunia bernama Elly M Bidana yang mengklaim diri sebagai Komandan Operasi KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo," kata Kamal melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com,Jumat (17/9/2021).
Melalui rilis pers itu, Kamal menjelaskan peristiwa bakutembak berlangsung saat tim gabungan TNI dan polisi melakukan penyisiran di Distrik Kiriwok.
KKB pimpinan Lamek Taplo yang masih bergerilya di sekitar lokasi tersebut, melancarkan tembakan terhadap aparat keamanan.
Lanjut dia, lalu dibalas aparat gabungan hingga bakutembak pecah.
"Aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas oleh KKB di Distrik Kiriwok," ujarnya.
Sementara, situasi keamanan di Distrik Kiwirok berangsur kondusif.
Disayangkan pelayanan publik sementara ini terkendala pasca pembakaran fasilitas umum oleh KKB.
Sekadar diketahui, Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri dari 34 distrik dengan total luas wilayah 15.863 Km persegi, dan memiliki enam pos polisi.
Sejak Senin (13/9/2021), KKB melakukan aksi kekerasan di dua distrik di Kabupataen Pegunungan Bintang.
Antara lain pembakaran dan kekerasan di Distrik Kiwirok, dan pada Selasa (14/9/2021) di Distrik Okhika.
Seorang tenaga kesehatan bernama Gabriella gugur akibat serangan KKB, sementara satu mantri hingga kini belum ditemukan.
KKB Bakar Puskesmas di Kiwirok, Aniaya 4 Nakes dan Lukai 1 TNI, Dokter dan Suster Lompat ke Jurang
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah melakukan aksi teror terhadap warga sipil.
Kali ini, teror tersebut terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Dua tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Mereka hilang usai aksi pembakaran puskesmas dan rumah tenaga medis dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo pada Senin (14/9/2021).
Selain merusak sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan bank, KKB juga tak segan-segan melukai warga sipil.
Sebanyak empat tenaga kesehatan terdiri atas seorang dokter dan tiga suster menjadi korban penganiayaan KKB.
Pada akhirnya, empat korban tersebut memilih melompat ke jurang saat puskesmas tempat mereka bekerja diserang oleh sekitar 50 orang KKB Papua.
Namun, sebelum memutuskan melompat ke jurang, keempat tenaga kesehatan itu sempat dianiaya oleh KKB.
Menurut Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, dari 4 tenaga kesehatan yang melompat ke jurang, 2 di antaranya sudah ditemukan.
Kedua tenaga kesehatan yang ditemukan selamat itu adalah seorang dokter dan suster.
Saat ditemukan kondisi dokter tersebut sudah mengalami patah tangan.
Namun demikian, patah tangan tersebut bukan karena jatuh setelah melompat ke jurang, melainkan karena dipukul pakai besi oleh KKB sebelum ia melompat.
Sementara seorang suster yang juga ditemukan selamat mengalami luka karena sempat ditikam pakai belati sebelum nekat terjun ke jurang.
"Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang," kata Cahyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).
Cahyo menambahkan, sementara dua suster lainnya yang juga melompat ke jurang saat KKB menyerang hingga kini masih belum ditemukan.
"Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujar Cahyo.
Cahyo menuturkan, personel gabungan TNI-Polri yang berada di Kiwirok telah berusaha mencari kedua suster yang masih hilang itu.
Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.
"Tadi pagi tim gabungan turun cari tapi mereka ditembaki dari arah bandara," kata Cahyo.
Saat ini, sebanyak 10 tenaga kesehatan termasuk dokter puskemas telah mengamankan diri ke pos Yonif 403/WP di Kiwirok.
Mereka, kata dia, belum bisa memberikan keterangan akibat trauma yang dideritanya, termasuk tiga orang yang baru ditemukan.
Selain itu, aksi KKB Lamek Taplo di Kiwirok juga melukai anggota TNI yang bertugas di Pos Pamtas Yonif 403/WP.
Adalah Prada Ansar yang mengalami luka tembak di lengan kanan usai terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.
Dandim 1715/Yahukimo Letkol Christian Irreuw mengatakan kontak senjata antara aparat TNI dan KKB berlangsung sekitar empat jam.
"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB," kata Letkol Christian pada Senin (13/9/2021).
Menurut Letkol Christian, kelompok bersenjata yang terlibat baku tembak dengan TNI kali ini merupakan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo.
Selain melukai anggota TNI, kata Letkol Christian, KKB juga melakukan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga.
Fasilitas umum yang dibakar antara lain Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.
(*)