Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Padahal Sudah Yakin Timor Leste Bakal Jadi Duri di Indonesia, Soeharto Malah Dapat Bisikan dari Sosok Ini Hingga Akhirnya Caplok Bumi Lorosae

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 19 September 2021 | 17:42
Mantan Presiden Soeharto
Istimewa via Tribunnews.com

Mantan Presiden Soeharto

Lalu, dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto tahun 1974, Whitham mengatakan dengan hati-hati bahwa Timor Timur harus berintegrasi dengan Indonesia.

Catatan pertemuan Australia mengutip pernyataan Whitlam, "Timor Portugis terlalu kecil untuk merdeka."

Baca Juga: Kebaikan Amanda Manopo Tak Pandang Agama, Sambil Ucap Bismillah Pemeran Andin Berniat Bangun Masjid: Atas Izin Allah SWT

"Itu tidak layak secara ekonomi. Kemerdekaan tidak akan diterima di Indonesia, Australia, dan negara-negara lain di kawasan ini," katanya

Whitlam, catatan laporan itu, menawarkan dua pemikiran dasar, "Pertama, dia percaya bahwa Timor Portugis harus menjadi bagian dari Indonesia."

"Kedua, ini harus terjadi sesuai dengan keinginan yang diungkapkan dengan benar oleh rakyat Timor Portugis (julukan Timor Timur sebelum menjadi Timor Leste)."

Perdana Menteri Australia menekankan bahwa ini belum menjadi kebijakan Pemerintah tetapi kemungkinan akan menjadi seperti itu.'

Saat itu Suharto menjawab bahwa Timor Timur bisa menjadi "duri di mata Australia dan duri di punggung Indonesia".

Alhasil, invasi yang dilakukan oleh Indonesia ternyata membuktikan prediksi itu.

Soeharto sendiri awalnya enggan mencaplok Timor Timur tanpa alasan.

Baca Juga: Mulutnya Berbusa dan Hampir Meregang Nyawa, Presenter Kondang Ini Akui Punya Masa Lalu Kelam yang Buat Orangtuanya Kecewa

Bahkan tidak ingin Timor Timur masuk sebagai wilayah Indonesia.

Source :Kompas.comSerambinews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x