Namun sayang, sempat cicipi hidup enak bergelimang harta, Pak Tile harus menghabiskan sisa hidupnya di gubuk reyot dekat sungai.
Dilansir dari banyak sumber, Pak Tile hanya menghabiskan Rp 50 ribu untuk bayar sewa rumahnya.
Dengan segala keterbatasannya, Pak Tile juga harus menghidupi istri dan 8 anaknya.
Pada tahun 1998, Pak Tile menghembuskan napas terakhirnya di gubuk tersebut.
(*)