Wilayah Aroanop sendiri hanya bisa dicapai dengan akses udara menggunakan helikopter ataupun akses darat, dengan berjalan kaki melewati perbukitan.
“Kemudian disana juga sangat sulit untuk transportasi hanya bisa menggunakan helikopter. Helikopter ini pun sulit karena memang cuaca sering berganti dan hampir setiap hari terjadi hujan,” jelas Danrem 174/ATW.
Pembangunan akses jalan ini merupakan wujud TNI Angkatan Darat dalam rangka membantu masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan secara merata.
Dengan dibangunnya jalan Banti-Aroanop ini akan meningkatkan kesejahteraan dibidang pendidikan, kesehatan, dan tentunya perekonomian masyarakat di wilayah Aroanop.
“Kemudian untuk masyarakat sendiri jelas akses jalan ini akan meningkatkan kesejahteraan, disana pendidikan juga saat ini belum jalan, kesehatan belum, kemudian akan meningkatkan perekonomian,” tegas Danrem 174/ATW.
Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa perencanaan harus dibuat lebih detail mengingat waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan ini juga harus disesuaikan dengan jumlah personel yang terlibat.
Untuk itu rancangan anggaran perlu dibuat lebih rinci agar tidak menyebabkan kesalahpahaman yang menimbulkan potensi masalah dalam proses pembangunan jalan ini.
“Ya udah ya mas, ya intinya kan kita tidak ingin ada masalah lebih baik diawal begini kita sedikit ribet tapi justru dalam rangka menghindari potensi masalah yang mungkin akan terjadi.
Saya rasa itu gunanya kita ketemu, tapi mas Bangun juga bisa menilai sendiri bahwa kita ini benar-benar ingin mengawal secara teknis,” tegas Kasad.