Gridhot.ID - Pembangunan Papua memang jadi salah satu target pemerintah Indonesia.
Namun sayang sekali banyak sekali teror datang bermunculan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua dari berbagai kelompok seringkali mengganggu keamanan para pekerja yang sedang berusaha membangun infrastruktur di Papua.
Kini TNI AD telah diminta oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pengamanan pembangunan jalan dari teror KKB Papua.
Dikutip Gridhot dari Surya, Kepala Staf Angkatan Darat ( KASAD) Jenderal Andika Perkasa pun merespon positif rencana tersebut.
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, Jenderal Andika Perkasa menerima pemaparan dari Danrem 174/ATW, Brigjen TNI Bangun Nawoko tentang rencana pembanguanan akses jalan dari Banti menuju Aroanop, Kabupaten Mimika, Papua.
Pembangunan jalan sepanjang 10 kilometer ini merupakan proyek lanjutan yang sempat terhenti di tahun 2017 karena alasan keamanan di wilayah tersebut.
“Latar belakang pembangunan jalan Banti-Aroanop ini diawali dengan pada tahun 2017 bahwa jalan ini sudah dikerjakan oleh Pemda Kabupaten Mimika namun demikian terhenti karena masalah keamanan.
Kemudian di 2020-2021 ini atas permintaan Bupati Timika melalui Pangdam dan kementerian PUPR untuk permohonan bantuan, agar pembangunan ini dilanjutkan.” ujar Danrem 174/ATW.
Aroanop merupakan wilayah di Kabupaten Mimika, Papua yang aksesnya masih cukup terisolir.
Wilayah Aroanop sendiri hanya bisa dicapai dengan akses udara menggunakan helikopter ataupun akses darat, dengan berjalan kaki melewati perbukitan.
“Kemudian disana juga sangat sulit untuk transportasi hanya bisa menggunakan helikopter. Helikopter ini pun sulit karena memang cuaca sering berganti dan hampir setiap hari terjadi hujan,” jelas Danrem 174/ATW.
Pembangunan akses jalan ini merupakan wujud TNI Angkatan Darat dalam rangka membantu masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan secara merata.
Dengan dibangunnya jalan Banti-Aroanop ini akan meningkatkan kesejahteraan dibidang pendidikan, kesehatan, dan tentunya perekonomian masyarakat di wilayah Aroanop.
“Kemudian untuk masyarakat sendiri jelas akses jalan ini akan meningkatkan kesejahteraan, disana pendidikan juga saat ini belum jalan, kesehatan belum, kemudian akan meningkatkan perekonomian,” tegas Danrem 174/ATW.
Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa perencanaan harus dibuat lebih detail mengingat waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan ini juga harus disesuaikan dengan jumlah personel yang terlibat.
Untuk itu rancangan anggaran perlu dibuat lebih rinci agar tidak menyebabkan kesalahpahaman yang menimbulkan potensi masalah dalam proses pembangunan jalan ini.
“Ya udah ya mas, ya intinya kan kita tidak ingin ada masalah lebih baik diawal begini kita sedikit ribet tapi justru dalam rangka menghindari potensi masalah yang mungkin akan terjadi.
Saya rasa itu gunanya kita ketemu, tapi mas Bangun juga bisa menilai sendiri bahwa kita ini benar-benar ingin mengawal secara teknis,” tegas Kasad.
(*)