Banyak yang tak mengira jika gadis yang ikut audisi bahkan telah mendapat perlakuan tak enak dari para juri tersebut ternyata memiliki gelar kebangsawanan.
La Ode/Wa Ode secara tersirat artinya adalah orang yang mulia atau terpuji di hadapan Allah SWT.
Berangkat dari kata ini maka hendaknya para bangsawan Buton menjaga lidah dan semua indera.
Karena awalnya La Ode itu tidak diberikan kepada anak turunan, hanya diberikan kepada Sultan terpilih.
Kemudian terjadi perubahan policy oleh Siolimbona (Siolimbona di masa Kesultanan Buton dulu adalah Dewan Adat, kalau di masa sekarang seperti DPR).
Keputusan untuk memberikan nama La Ode untuk anak turunan bangsawan Buton adalah untuk melakukan identifikasi terhadap turunan anak bangsawan ini.
Pasalnya, siapa tahu di kemudian hari ditemukan bibit kepemimpinan pada diri mereka untuk dijadikan Sultan.
(*)