"Bukti-bukti di tempat perkara, siapa yang melihat, CCTV yang enggak keliatan, kemudian mungkin sidik jari, mungkin ancaman-ancaman, mungkin juga kalimat-kalimat, banyak faktor lah yang harus dikumpulkan," jelasnya.
Dalam mengumpulkan bukti-bukti, Poppy juga menyebut pihak kepolisian membutuhkan kehati-hatian.
"Itu adalah satu paket yang harus diambil, kalau salah mengambil kesimpulan, ini membahayakan pihak kepolisian ya, artinya bisa jadi salah terduga," ujarnya.
Dia juga membandingkan kasus ini dengan kasus pembunuhan dengan racun sianida yang dimasukkan ke dalam minuman yang juga sempat heboh.
Menurutnya kasus ini lebih rumit dibanding kasus kopi sianida.
"Kalau sianida yang saya handle itu tuh, itu saksinya banyak, CCTV, ada saksinya, nah ini enggak ada CCTV, lebih parah lagi. Menurut saya sih lebih ngejelimet yah," jelasnya.
(*)