Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Diidap Komedian Tukul Arwana hingga Dirawat di Rumah Sakit, Ternyata Pendarahan Otak Tak Datang Tiba-tiba, Biasanya Didahului dengan 'Sinyal Bahaya' Ini

Nicolaus - Jumat, 24 September 2021 | 16:22
Stroke membunuh lebih banyak warga Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya dibandingkan diabetes dan hipertensi dikombinasikan.

Stroke membunuh lebih banyak warga Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya dibandingkan diabetes dan hipertensi dikombinasikan.

Gridhot.ID -Tukul Arwana baru-baru ini dikabarkan mengalami pendarahan otak hingga harus dibawa ke rumah sakit.

“Betul beliau (masuk rumah sakit). Saat ini masih dalam perawatan dokter. Mohon doanya ya,” katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (23/9/2021) dikutip dari Kompas.com.

Tukul sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.

Baca Juga: Berjuluk Ratu Ekstasi, Artis Cantik Ini Sempat Kunjungi Raffi Ahmad di BNN Saat Ditangkap Polisi, Begini Nasibnya Usai Tak Lagi Muncul di TV

Pendarahan otak menjadi penyebab utama sakitnya Tukul, yaitu kondisi ketika pembuluh darah pecah menyebabkan pendarahan di dalam dan sekitar otak.

Pendarahan otak ini bisa menyebabkan stroke.

Melansir rd.com, stroke membunuh lebih banyak warga Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya dibandingkan diabetes dan hipertensi dikombinasikan.

Ini adalah beberapa hal dalam kehidupan sehari-hari yang perlu diawasi.

Baca Juga: Santai Disindir Adiknya Sendiri Gegara Gajinya Jadi Wali Kota Lebih Kecil, Gibran Rakabuming Raka Balas Begini, Sulung Jokowi Justru Beberkan Fakta Mengejutkan Ini

Penyebab stroke

Stroke terjadi ketika pembuluh darah membawa darah ke otak terhalan, menyebabkan kurangnya oksigen di otak.

Hal ini bisa menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.

Stroke pada lansia menurun, tapi tingkat di antara orang dewasa di bawah 45 tahun meningkat sampai 43% antara 2000 dan 2010 di Amerika, seperti mengutip penelitian di jurnal American Heart Association.

Baca Juga: Putra Tukul Arwana Bocorkan Permintaan Terakhirnya Kepada Sang Ayah Sebelum Alami Pendarahan Otak, Ega Prayudi Minta Bapaknya Lakukan Ini Lewat Video

Hal ini kemungkinan karena meningkatnya kolesterol yang tinggi, diabetes tipe 2 dan penggunaan obat terlarang.

Ciri klasik stroke termasuk wajah turun, lengan lemas, dan kesulitan berbicara.

Merokok, kelebihan berat badan, ada risiko stroke di keluarga menjadi penyebab utama yang meningkatkan risiko stroke seseorang.

Namun tidak hanya penyebab kesehatan itu, ada beberapa penyebab lain di kehidupan sehari-hari yang membuat Anda tidak sadar bisa terserang stroke kapan saja.

Baca Juga: Dulu Dilamar Pakai Cincin yang Serupa dengan Kepunyaan Lady Diana, Ratu Sinetron Ini Rela Tinggalkan Semua Aktivitas Pendulang Uangnya Demi Bisa Laksanakan Ini di Rumah

Minuman

Penelitian terbaru yang mengambil sampel dari lebih dari 80 ribu wanita selama lebih dari 10 tahun mendeteksi kaitan antara minuman berperisa manis buatan dengan risiko stroke.

Peneliti berhati-hati menarik kesimpulan bahwa penelitian hanya masuk untuk wanita lansia yang sudah melewati masa menopause, dan penelitian tidak bisa menunjuk soda sebagai penyebabnya.

Namun tetap ingat jika Anda memiliki kebiasaan meminum soda, mungkin sebaiknya dikurangi.

Selain menyebabkan stroke, bisa juga menyebabkan serangan jantung.

Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera Usai Dipersunting Fandy Christian, Mantan Pemain Sinetron GGS Ini Dikabarkan Sedang 'Perang' dengan Netizen, Ini Pemicunya

Flu

Peneliti Universitas Columbia temukan flu serius atau gejala mirip flu meningkatkan risiko stroke 40% pada minggu berikutnya, menurut dua studi awal.

Penelitian sebelumnya juga mendukung hipotesa ini, yaitu penelitian kecil di Skotlandia yang temukan orang-orang kemungkinan terkena stroke sebulan setelah menderita penyakit pernapasan.

Peradangan yang menyertai flu bisa jadi penyebab risiko yang meningkat.

Jika Anda terkena flu, perhatikan gejala seperti kesulitan berjalan, berbicara, melihat atau gejala lain stroke.

Baca Juga: Bertemu 2 Hari Lalu, Maria Vania Beberkan Permintaan Tukul Arwana ke Sang Manajer Sebelum Dilarikan ke Rumah Sakit: Ada Dua Kali

Bekerja terlalu sering

Penelitian tahun 2015 di The Lancet temukan orang-orang yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu memiliki risiko stroke 33% lebih tinggi daripada yang bekerja standar 40 jam.

Memang orang yang bekerja banyak memiliki waktu yang kurang untuk menyiapkan makanan sehat dan berolahraga.

Namun kaitan ini tetap muncul setelah peneliti mengontrol faktor risiko yang dikenal seperti tekanan darah tinggi, kurangnya aktivitas fisik dan kolesterol tinggi secara statistika.

Ini artinya ada kaitan sendiri antara bekerja terlalu sering dengan meningkatnya risiko stroke.

Penelitian tahun 2013 di Denmark temukan orang-orang yang melaporkan stress tingkat tinggi di hidup mereka memiliki hampir 2 kali risiko stroke fatal dibandingkan dengan yang stressnya lebih sedikit.(*)

Baca Juga: Aldebaran Curigai Rendy Sebagai Pelaku Teror Rahasia, Masa Lalu Pak Hartawan dan Jessica Disorot, Berikut Sinopsis Ikatan Cinta 24 September 2021

Source :Kompas.com rd.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x