Selang beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimiliknya itu.
Sebagai Bintara, Tatang ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif).
Di sana, Tatang mengikuti berbagai pelatihan, mulai kualifikasi Raider hingga Sniper.
Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.
Pada tahun 1974-1975, dia dengan 7 rekannya terpilih buat masuk program MTT (mobile training teams) yang dipimpin oleh Kapten Conway dari Amerika Serikat.
Saat itu, Indonesia belum punya yang namanya Sniper dan antiteror. Akhirnya muncullah ide dari perwira TNI buat melatih Sniper.
Tatang dan 59 anggota TNI AD yang lain mendapat pelatihan dari Kaptenn Conway selama 2 tahun.
Di sana mereka dilatih untuk menembak jitu dari jarak 300, 600 dan 900 meter.(*)