GridHot.ID - Ujian SKD CPNS 2021 masih berlangsung.
Sebagaimana diketahui, ujian SKD CPNS 2021 dilaksanakan secara bertahap sejak 25 Agustus hingga 4 Oktober 2021.
Ujian SKD CPNS 2021 itu meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Melansir Kompas.com, tahun ini terdapat penambahan butir soal pada TKP yang semula 35 menjadi 45 soal. Sementara jumlah soal TWK sama dengan tahun sebelumnya yaitu 30 soal dan TIU 35 soal.
Terkait pembobotan nilai, untuk materi soal TKP, bobot penilaian ada lima tingkatan. Untuk jawaban paling sesuai bernilai 5 dan paling rendah 1, serta tidak menjawab bernilai 0.
Sementara untuk materi soal TWK dan TIU, bobot jawaban benar bernilai 5 dan salah/tidak menjawab bernilai 0.
Tes numerik
Satu di antara beberapa materi yang terdapat dalam soal ujianSKD CPNS 2021 yakni mengenai kemampuan numerik.
Soal kemampuan numerik ini masuk dalam kategori TIU dan menjadi materi yang diujikan dalam ujian SKD CPNS.
Materi kemampuan numerik meliputi soal berhitung, deret angka, perbandingan kuantitatif serta soal cerita.
Hal itu seperti disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No 27 tahun 2021 tentang Pengadaan PNS.
Soal pada perbandingan kuantitatif, bertujuan untuk mengukur kemampuan individu dalam menarik kesimpulan berdasarkan dua data kuantitatif.
Berikut ini Tribunnews sajikan contoh soal CPNS TIU materi kemampuan numerik tentang perbandingan kuantitatif.
Contoh Soal
1. Untuk mengerjakan 1 unit rumah minimalis dibutuhkan waktu 36 hari dengan 12 tenaga kerja. Berapa waktu yang akan dihabiskan bila menggunakan 24 orang tenaga kerja?
A. 14 Hari
B. 15 Hari
C. 16 Hari
D. 17 Hari
E. 18 Hari
Pembahasan:
13 hari = 12 tenaga kerja
x hari = 24 tenaga kerja
36. 12 = 24 . x
x = 18
Berarti waktu yang dihabiskan bila menggunakan 24 orang adalah 18 hari. Jawaban E
2. Arya memiliki uang Rp 4.500.000 dan ia berniat untuk membeli sebuah handycam seharga Rp 2.500.000 sebelum diskon. Harga diskon handycam tersebut adalah 20%. Selain itu, Arya juga membelanjakan uangnya untuk keperluan lain sebesar Rp 1.500.000. Berapa sisa uang Arya saat ini?
A. Rp 1.000.000
B. Rp 1.200.000
C. Rp 1.300.000
D. Rp 1.400.000
E. Rp 1.500.000
Pembahasan:
Potongan harga handycam = Rp 2.500.000 x 20% = Rp 500.000
Harga handycam setelah diskon = Rp 2.500.000 - Rp 500.000= 2.000.000
Jumlah belanja Arya Rp 2.000.000 = Rp 1.500.000 = Rp 3.500.000
Sisa uang Arya = Rp 4.500.000 - Rp 3.500.000 = Rp 1.000.000 Jawaban A
3. Perbandingan uang SHafira dan uang CItra adalah 3 : 2. Jika uang Arya dan Enggar berjumlah Rp 150.000, berapa masing-masing uang Arya dan Enggar?
A. Rp 80.000 dan Rp 60.000
B. Rp 90.000 dan Rp 60.000
C. Rp 90.000 dan Rp 70.000
D. Rp 100.000 dan Rp 80.000
E. Rp 100.000 dan Rp 90.000
Pembahasan:
Uang Shafira = [3 / (3=2) ] x Rp 150.000 = Rp 90.000
Uang CItra = [ 2 / (3=2) ] x Rp 150.000 = Rp 60.000 Jawaban B
Tips dan Trik Mengerjakan
Bimbel Bina Taruna Wiratama dalam bukunya mengatakan, tips menghadapi soal seperti ini adalah dengan menguasai rumus-rumus dasar Matematika.
Soal pada tes perbandingan kuantitatif lebih banyak membahas soal dengan penyelesaian rumus dasar Matematika.
Sering berlatih, menghafal dan memehami rumus dasarnya berguna untuk menghemat waktu saat mengerjakan soal pada tes SKD nanti.
Tes ini juga membutuhkan kecepatan dan ketelitian tinggi untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal, jadi penting untuk memperhatikan waktu dalam pengerjaannya.
Hal lain yang juga tak kalah penting yakni tidak bersikap panik saat menghadapi soal seperti ini.
Jika dirasi sulit, maka bisa dilewati terlebih dahulu dan mengerjakan soal yang terlebih mudah, baru nanti setelah selesai soal muda bisa dikerjakan soal yang tadi terlewati.
(*)