Gridhot.ID-Cita-cita menjadi dokter sudah diimpikan Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK sejak duduk di bangku SMP. Namun pilihan sebagai dokter di bidang kedokteran komunitas dan nutrisi, sudah ia tentukan ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sejak SMA, pria yang akrab disapa Dr Ray itu sudah aktif menjadi pendamping dan relawan beberapa program kesehatan masyarakat melalui LSM daerah. Keinginannya menjadi dokter komunitas dan nutrisi semakin besar sejak bergabung bersama Yayasan PEKA dan beberapa LSM Sulawesi Utara di bidang kesehatan masyarakat jaringan USAID serta sebagai relawan PMI daerah.
Dr Ray Wagiu Basrowi juga banyak terlibat dalam program kesehatan komunitas dan edukasi kesehatan masyarakat kurang mampu penderita malnutrisi, HIV/AIDS, TBC hingga penyakit infeksi. Memiliki ayah seorang apoteker pun membuat Dr Ray tak asing dengan dunia farmasi.
Baca Juga: Bank Soal CPNS 2021, Berikut Latihan Soal TIU Tes Analogi, Simak Tips dan Trik Mengerjakannya
Akhirnya, atas keyakinan dan dukungan kedua orangtuanya, pada tahun 1995 Dr Ray Wagiu Basrowi melanjutkan pendidikan kedokteran di Universitas Sam Ratulangi tanpa melalui tes ujian masuk. Sebagai siswa berprestasi, Dr Ray mendapat fasilitas program tumou tou Sam Ratulangi yakni jalur siswa berprestasi di provinsi Sulawesi Utara atas dasar pencapaian rangking bidang eksakta selama SMA.
"Selama pendidikan kedokteran, pernah aktif menjadi reporter dan host program kesehatan di TVRI Manado dan Smart FM Manado sejak 2000. Juga sempat jadi reporter kesehatan dan pembaca berita di TVRI Pusat Jakarta hingga tahun 2013," tuturnya kepada Gridhot.ID.
Setelah lulus Dokter Umum pada 2003 silam, pria kelahiran Manado 7 Juli 1977 itu sempat menjalankan profesi sebagai dokter di emergency unit di Manado dan Jakarta sebelum kemudian mulai berkarir di dunia industri nutrisi dan farmasi sejak 2004.
Dr Ray mengawali karir di bidang industri nutrisi sebagai medical trainer di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia. Kemudian pada tahun 2005 bergabung dengan Nutricia sebagai Medical Training & Medical Affairs Manager hingga menjadi National Medical Affairs Head. Setelah tujuh tahun berjalan, Dr Ray dipercaya menjadi VP/Head of Medical Nutrition di PT Nestle Indonesia sekaligus menjadi Country Coordinator Nestle Nutrition Institute di Indonesia.
Di sela-sela kesibukannya itu, Dr Ray memutuskan memperdalam ilmu kedokteran dengan melanjutkan S2 di bidang Kedokteran Kerja di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 2010. Hingga akhirnya ia lulus dengan gelar Magister Kedokteran Kerja lewat tesis di bidang laktasi dan pemberian nutrisi serta menyusui pada populasi ibu pekerja.
"Selama proses merancang tesis membuat saya semakin tertarik dengan bidang kesehatan pekerja perempuan terutama laktasi dan nutrisi. Saya melihat kondisi ibu pekerja terutama buruh pabrik yang sangat sulit melaksanakan peran laktasi dan menyusui akibat kurangnya dukungan promosi laktasi di tempat kerja," kata Dr Ray.