Gridhot.ID - Komedia senior Tukul Arwana kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dilansir dari Grid.ID sebelumnya, Tukul Arwana harus menjalani operasi usai didiagnosa menderita pendarahan otak.
Hal tersebut diungkapkan oleh putra sulung dari Tukul, Ega Prayudi yang mengungkapkan jika mantan host Empat Mata itu tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.
Sudah jalani proses operasi yang panjang, kini Tukul sedang dirawat dan menunjukkan kemajuan.
Tukul diketahui sudah bisa mulai diajak untuk berkomunikasi.
Saat sedang heboh-hebohnya kabar tersebut, nama mantan Menkes Dr Terawan sempat mencuat.
Pasalnya, ia memiliki metode untuk menyembuhkan stroke yang dikenal dengan terapi cuci otak yang dianggap bisa diterapkan pada penyakit Tukul Arwana.
Tidak tanggung-tanggung, Terawan berani mengklaim bahwa metode uniknya ini mampu memberikan hasil yang sangat baik bagi para pasiennya.
"Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi “cuci otak” itu,” ujar Terawan, dilansir dari Wartakotalive.
Tentu saja hal ini membuat banyak orang yang kemudian ingin mencoba metode dari Terawan tersebut.
Di RSPAD Gatot Soebroto, para pasien yang akan menjalani terapi cuci otak akan dibawah ke sebuah ruangan bernama CVV (Cerebro Vascular Center).
Dalam sehari, hanya ada 35 pasien yang akan menjalani metode cuci otak, dengan biaya termurah mencapai Rp30 juta per pasien.
Nama-nama pesohor pun sudah masuk daftar pasien yang menjalani terapi cuci otak Terawan.
Seperti mantan Presiden SBY, Menhan Prabowo Subianto, Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan beserta istrinya, dan tokoh ternama lainnya.
Para pasien mengakui adanya dampak positif pada dirinya usai menjalani terapi di RSPAD tersebut.
"Saya menjalani DSA bukan karena stroke, tentu saja tidak ada bukti empiris bahwa saya telah sembuh dari sakit. Mata saya juga tidak minus sehingga saya tidak merasakan pengurangan minus. Tapi saya merasakan pikiran lebih fokus. Rasa pening tak ada lagi kecuali kalau terlambat makan," tulis Mayong.
"Seketika setelah menjalani 'tune-up' otak itu mata saya menjadi nanar, sulit mengantuk kecuali memang saatnya tidur. Yang agak mengherankan, pelbagai peristiwa masa lalu teringat lagi."
Dikecam IDI
Namun, meski mendapat banyak tanggapan positif dari para pasiennya, pada April 2018, Terawan justru harus menerima kenyataan dirinya dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Terawan dinilai telah melakuan pelanggaran etika kedokteran yang berat (serious ethical missconduct) karena telah mengiklankan diri secara berlebihan dengan klaim tindakan untuk pengobatan dan pencegahan dan menetapkan biaya besar atas tindakan yang belum ada bukti -- juga menjanjikan kesembuhan.
Selain itu, Terawan juga dinilai tidak kooperatif terhadap undangan Divisi Pembinaan MKEK PB IDI.
Memakan Korban Hingga Lumpuh
Pada tahun 2018, Sarah Diana, salah seorang anggota keluarga mantan pasien dr Terawan mengungkapkan kegagalan cuci otak yang dialami pamannya, Gerald Liew.
Proses cuci otak tersebut diketahui terjadi pada tahun 2015.
Gerald yang pada saat itu sedang sehat didiagnosis berportensi menderita neurisma atau pembengkakan pembuluh darah di masa depan.
Oleh Terawan akhirnya Gerald dianjurkan untuk melakukan terapi cuci otak dan pemasangan koil atau kawat tipis untuk menyumbat pembuluh darah yang membengkak.
Setelah menjalani operasi tersebut selama 30 menit, Gerald justru menunjukkan gelagat aneh dan sang istri pun juga merasakannya.
Setelah kembali masuk ke ruang operasi selama 7 jam, akhirnya Terawan mengatakan pada keluarga pasien jika koil tersebut meleset dan akan membuat Gerald tidak bisa ngomong dan lumpuh total.(*)
Source | : | Grid.ID,Wartakotalive |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar