Terawan dinilai telah melakuan pelanggaran etika kedokteran yang berat (serious ethical missconduct) karena telah mengiklankan diri secara berlebihan dengan klaim tindakan untuk pengobatan dan pencegahan dan menetapkan biaya besar atas tindakan yang belum ada bukti -- juga menjanjikan kesembuhan.
Selain itu, Terawan juga dinilai tidak kooperatif terhadap undangan Divisi Pembinaan MKEK PB IDI.
Memakan Korban Hingga Lumpuh
Pada tahun 2018, Sarah Diana, salah seorang anggota keluarga mantan pasien dr Terawan mengungkapkan kegagalan cuci otak yang dialami pamannya, Gerald Liew.
Proses cuci otak tersebut diketahui terjadi pada tahun 2015.
Gerald yang pada saat itu sedang sehat didiagnosis berportensi menderita neurisma atau pembengkakan pembuluh darah di masa depan.
Oleh Terawan akhirnya Gerald dianjurkan untuk melakukan terapi cuci otak dan pemasangan koil atau kawat tipis untuk menyumbat pembuluh darah yang membengkak.
Setelah menjalani operasi tersebut selama 30 menit, Gerald justru menunjukkan gelagat aneh dan sang istri pun juga merasakannya.
Setelah kembali masuk ke ruang operasi selama 7 jam, akhirnya Terawan mengatakan pada keluarga pasien jika koil tersebut meleset dan akan membuat Gerald tidak bisa ngomong dan lumpuh total.(*)