Di RSPAD Gatot Soebroto, para pasien yang akan menjalani terapi cuci otak akan dibawah ke sebuah ruangan bernama CVV (Cerebro Vascular Center).
Dalam sehari, hanya ada 35 pasien yang akan menjalani metode cuci otak, dengan biaya termurah mencapai Rp30 juta per pasien.
Nama-nama pesohor pun sudah masuk daftar pasien yang menjalani terapi cuci otak Terawan.
Seperti mantan Presiden SBY, Menhan Prabowo Subianto, Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan beserta istrinya, dan tokoh ternama lainnya.
Para pasien mengakui adanya dampak positif pada dirinya usai menjalani terapi di RSPAD tersebut.
"Saya menjalani DSA bukan karena stroke, tentu saja tidak ada bukti empiris bahwa saya telah sembuh dari sakit. Mata saya juga tidak minus sehingga saya tidak merasakan pengurangan minus. Tapi saya merasakan pikiran lebih fokus. Rasa pening tak ada lagi kecuali kalau terlambat makan," tulis Mayong.
"Seketika setelah menjalani 'tune-up' otak itu mata saya menjadi nanar, sulit mengantuk kecuali memang saatnya tidur. Yang agak mengherankan, pelbagai peristiwa masa lalu teringat lagi."
Dikecam IDI
Namun, meski mendapat banyak tanggapan positif dari para pasiennya, pada April 2018, Terawan justru harus menerima kenyataan dirinya dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).