Sementara itu, ekspor manufaktur seperti mesin dan mekanik, produk kimia, dan produk dari logam pada Januari 2014 tumbuh cukup tinggi. Ke depan BI memperkirakan neraca perdagangan akan kembali mencatat surplus, bersumber dari membaiknya ekspor yang didorong oleh naiknya permintaan dari negara mitra dagang, serta terkendalinya impor sejalan dengan moderasi permintaan domestik. Sasmito meyakini bahwa nilai ekspor maupun impor Februari 2014 akan mengalami penurunan dibandingkan dengan Januari 2014 karena jumlah hari yang terdapat pada bulan Feburari lebih sedikit dibandingkan bulan Januari. Selain itu, penurunan ekonomi China juga berpengaruh terhadap permintaan ekspor. Namun, nilai tukar rupiah yang terus melemah bisa mendukung nilai ekspor Indonesia. Sebaliknya, nilai impor bisa tertekan karena importir harus mengeluarkan biaya lebih besar. Diharapkan BI dapat mengendalikannya dengan nilai valas. BI menyatakan bahwa secara rata-rata, nilai tukar rupiah pada Februari 2014 adalah sebesar Rp11.919 per dolar AS, menguat 2,02% dibandingkan dengan rata-rata rupiah per Januari 2014 sebesar Rp12.160 per dolar AS. Terlepas dari itu, BI menjanjikan tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya dan didukung berbagai upaya untuk meningkatkan pendalaman pasar valas.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan, bahwa ekspor otomotif kemungkinan menguat menyusul keputusan pabrikan mobil menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor. Sebagai informasi, sejumlah pabrikan mobil mulai meningkatkan ekspornya. Toyota Vios, misalnya sudah mulai mengekspor produknya ke Timur Tengah yang meliputi Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Lebanon, dan Yaman. Adi menambahkan bahwa Indonesia adalah bagian dari negara yang memang merupakan basis ekspor sehingga potensi ekspornya dapat lebih besar. Indonesia juga memiliki sejumlah keunggulan sebagai basis ekspor dan tidak kalah dibandingkan negara lain yang menjadi basis ekspor, seperti Thailand. Namun, Indonesia harus mampu memperbaiki sejumlah persoalan, seperti iklim investasi dan birokrasi karena jika dibandingkan dengan Thailand, kita juga mempunyai sumber daya manusia yang terampil.
(Sumber: Koran-Sindo.com, disesuaikan seperlunya)
Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan bacaan di atas adalah ....
A. Proyeksi Bank Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Februari 2014 turun sekitar USD700 juta.
B. Peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah memengaruhi neraca perdagangan.
C. Banyaknya jumlah hari yang dimiliki menentukan besaran nilai ekspor dan impor.
D. Nilai tukar rupiah bulan Februari 2014 menguat dibandingkan dengan bulan Januari 2014.
E. Ekspor manufaktur pada bulan Januari 2014 mengalami kenaikan cukup tinggi.
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar