GridHot.ID - Heldy Djafar, istri kesembilan atau istri terakhir Presiden Soekarno meninggal dunia pada Minggu (10/10/2021).
Heldy Djafar mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 74 tahun.
Keponakan Heldy Djafar, Akhmad Salbani, mengatakan almarhumah meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM).
"Benar (meninggal dunia) minggu malam lebih kurang pukul 10.00 di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta)," kata Salbani pada Selasa (12/10/2021), dikutip GridHot.id dari Kompas.com.
Salbani mengatakan, jenazah Heldy Djafar dimakamkan pada Senin (11/10/2021) di pemakaman Karet Bivak, Jakarta.
Sosok Heldy Jafar
Dilansir dari buku berjudul 'Heldy Cinta Terakhir Bung Karno' via TribunStyle.com, berikut ini sekilas sosok istri ke-9 Bung Karno tersebut.
Heldy Djafar diketahui merupakan wanita asal Borneo atau Kalimantan.
Ia lahir pada 10 Agustus 1947 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Heldy Djafar adalah bungsu dari sembilan bersaudara, anak pasangan Djafar dan Hamiah.
Pernikahannya dengan Soekarno terjadi pada 1966, saat ia berusia 18 tahun.
Kala itu, Bung Karno sendiri berusia 65 tahun.
Saksinya Ketua DPA Idham Chalid dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri.
Kisah cinta Heldy Djafar
Pada 1964, Heldy terpilih menjadi bagian dari barisan Bhinneka Tunggal Ika sebagai wakil Kalimantan di Istana Negara.
Presiden Soekarno menaiki anak tangga Istana melalui barisan Bhineka Tunggal Ika yang sudah rapi berbaris dan berdiri di setiap anak tangga.
Bung Karno menaiki anak tangga satu persatu sambil melihat ke kanan dan ke kiri.
Tepat saat mendekati barisan di belakang Heldy, ia menyapa dengan caranya yang khas.
Mulai dari situ, pertemuan antara Soekarno dan Heldy berlanjut.
Pernah sekali waktu, Heldy diminta menampilkan tari lenso.
Ia takut melakukan kesalahan saat lenso dengan presiden.
Untungnya, selama di Jakarta, ia pernah diajari menari lenso oleh kakaknya.
Heldy lalu duduk di kursi yang letaknya persis di belakang presiden.
Selama ini siapapun yang dipilih Bung Karno untuk menari lenso, selalu duduk di dekatnya.
Saat berlenso dimulai. Bung Karno mulai mengajak Heldy.
Pernikahan Heldy Djafar dan Bung Karno hanya bertahan 2 tahun
Heldy Djafar dinikahi Bung Karno pada tahun 1966.
Kala itu, Bung Karno berusia 65 tahun, sedangkan Heldy 18 tahun.
Sayangnya, pernikahan mereka tak bertahan lama, hanya sekitar dua tahun.
Sebab, kala itu, situasi politik semakin tak menentu.
Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso.
Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno memilih bertahan, hanya ingin dipisahkan maut.
Akhirnya, pada Juni 1968, Heldy yang berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor, keturunan dari Kerajaan Banjar.
Heldy mendapat kabar Soekarno wafat ketika sedang hamil tua.
Soekarno tutup usia pada tanggal 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.
Pada 2019, sebagaimana dikutip dari TribunKaltara, Heldy Djafar sempat menceritakan saat menjadi istri Bung Karno.
Ia tak pernah lupa sentuhan dan rasa sayang Soekarno saat jadi suaminya.
"Susah cari orang seperti Bung Karno. Sampai sekarang saya belum pernah menemukan orang seperti Bung Karno.
Sentuhannya lebih lembut, penyayang. Setiap kali ketemu saya pasti saya digendong. Itu hebatnya saking sayangnya," ungkap Heldy Djafar.
(*)