GridHot.ID - Keramahan satpam BCA sempat viral di berbagai platfrom media sosial.
Beberapa pihak lantas menyoroti hal itu. Salah satunya tokoh Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir.
Lewat akun Twitter-nya, Gus Nadir berpendapat, satpam BCA mendapatkan tempat di hati masyarakat berkat keramahan dan pelayanannya yang prima.
"BCA pasti senang banget ini. Gak perlu bayar buzzer, eh satpam BCA jadi ngetop
Satu hal penting: jika pelayanan publik dirasakan manfaatnya, publik pun akan mengapresiasi. Sebaliknya, kalau pelayanan jeblok, mau pakai buzzer atau ancaman kekerasan, publik tetap akan antipati," tulis Gus Nadir di Twitter-nya @na_dirs pada Senin (18/10/2021).
Satpam BCA Ganti Polisi
Melansir Kompas.com, tak hanya apresiasi atas pelayanan prima, tagar Satpam BCA yang viral juga dinilai sebagai bentuk kritik sosial dari masyarakat atas kinerja Kepolisian.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman menilai, pihak Kapolisian harus dapat segera berbenah diri untuk menjawab kritik masyarakat yang diharapkan dapat bekerja ramah dan profesional selayaknya satpam BCA.
"Itu masukan dari masyarakat. Namanya masukan, tentu harus kita dengar dan kita perhatikan. Jadi bahan evaluasi bagi kita," kata Habiburokhman dikutip dari Kompas.com pada Minggu (18/10/2021).
Politisi Partai Gerindra itu kemudian menjelaskan sejumlah konsep yang diperkenalkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di antaranya presisi dan restorative justice.
Habiburokhman berpandangan, seluruh konsep itu sebenarnya sudah berjalan dengan baik saat ini.
Baca Juga: Sikap Temperamental Baim Wong Dibongkar Mantan Krunya, Uus: Gue Mah Enggak Bakal
Namun, peristiwa kekerasan yang dilakukan oknum kepolisian kepada masyarakat justru dinilai akan menodai institusi Polri.
"Jangan dinodai oleh kasus per kasus yang dilakukan oknum-oknum seperti di Tangerang yang men-smackdown. Kemudian di Medan kalau enggak salah memukul warga. Di Tangerang Selatan ada yang ditangkap, mahasiswa, walaupun tuduhannya perkelahian," kata dia.
Atas berbagai peristiwa kekerasan itu, Habiburokhman meminta oknum polisi yang terlibat dilakukan evaluasi dan ditindak dengan tegas. Tindak tegas yang disarankan Habiburokhman adalah hingga mencopot oknum polisi yang terlibat kekerasan dari posisinya.
"Supaya masyarakat tahu, Polri tidak membiarkan anggotanya melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang baik di masyarakat," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra ini.
Sebelumnya, sebuah twit dari pengguna Twitter ramai dibagikan dan diperbincangkan karena narasinya yang mengharapkan polisi bisa bekerja layaknya Satpam BCA.
Bahkan, narasi 'Satpam BCA' menjadi trending topic di Twitter pada Minggu.
Namun, setelah ramai dibagikan, orang yang menulis twit tersebut justru mengalami penyerangan berupa ancaman, intimidasi hingga doxing di ranah digital.
(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar