"'Bukannya enggak ikhlas, tapi anakku Aryo tembe (baru) masuk mahasiswa, apa yo isoh nyekel adik-adike,' Anak dia baru masuk kuliah, apa bisa megang adik-adiknya yang jauh banget, (jarak) enam tahun - enam tahun," ucap Indro menyampaikan kembali perkataan Dono saat itu.
Tak ingin buat sahabatnya itu khawatir karena meninggalkan tiga orang anak, Indro kemudian mengucap janji untuk merawat anak-anak Dono.
"Ya gue bilang 'Mas, njenengan (Anda) lupa Allah itu Maha Pemelihara, salah satu,'" ujar Indro.
Baca Juga: Dipuji Cantik, Inilah Sosok Istri Kasino Warkop DKI yang Jarang Diketahui Publik
"Kedua, dengan tanpa mengurangi rasa hormat gue, dan gue tahu banget keluarga lu hebat-hebat semua, (kalau) terjadi sesuatu nih, anak gue makan, anak lu makan, anak gue sekolah, anak lu sekolah dengan porsi semua yang sama, itu janji gue mas," kata Indro mengenang janjinya dulu pada Dono.
Seolah lega mendengar ucapan Indro, Dono kemudian mengucapkan terima kasih pada istri Indro, Nita yang juga ada di sana.
Di saat terakhirnya, Dono juga masih sempat menghibur anak bungsunya, Satrio yang masih berusia lima tahun.
"Dia ngelihat anak yang paling kecil, Satrio megang kakinya (Dono), gue inget bener, 'Satrio, ketawa, ketawa, senyum, senyum, nak,'" Indro mengenang ucapan sahabatnya itu.
Sampai akhirnya ada ucapan terakhir Dono yang membuat Indro sadar sahabatnya itu akan segera pergi meninggalkannya.
"00.50 meninggal, jam 11.00 (malam) masih ngomong lagi, 'Ndro, aku kok aneh ih, aku wis ora loro,' dia udah enggak sakit. Aduh, gue mikir udah waktunya," ucap Indro.
"Tiba-tiba adzan guru spiritualnya Dono, kita tegang banget, dokter di situ megangin, udah diem, udah enggak napas, gue lihat jam 00.50, langsung dia (dokter) bilang, 'Bapak udah pergi,' udah nangis di situ," tutur Indro.