Ia lalu melanjutkan studi ke École polytechnique fédérale de Lausanne (EPFL) di Swiss, melalui beasiswa Swiss Government Excellence Scholarship.
Mulai kuliah S2 pada 2010, Damar berhasil lulus pada 2012 di bidang nuclear engineering.
Selang setahun, Damar melanjutkan kuliah S3 di kampus yang sama selama lima tahun.
Pada 2018, Damar resmi menyandang gelar akademik Doctor of Philosophy (Ph D).
Melansir dari Linkedin dan ORChid, berikut riwayat karier dan prestasi Damar Canggih Wicaksono.
- S1, UGM 2004-2009, teknik nuklir lulus cumlaude IPK 3,92
- S2, EPFL 2010-2012, teknik nuklir
- S2, ETH Zurich 2011-2012, teknik nuklir
- S3, EPFL 2013-2018, fisika
Riwayat pekerjaan Damar
- Safety analyst intern di Leibstadt Nuclear Power Plant Juli-Oktober 2011
- Analyst intern di Paul Scherrer Institut (PSI) Agustus-November 2012
- Doctoral assistant pada Laboratory for Reactor Physics and Systems Behaviour di PSI Januari 2013-Februari 2018
- Postdoctoral researcher pada Chair of Risk, Safety and Uncertainty Quantification di ETH Zurich Juni 2018-Februari 2021
- Postdoctoral Researcher pada Center for Advanced Systems Understanding diHelmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf (HZDR) mulai Juli 2021.
Prestasi Damar
- Best paper award diberikan PSI/NuklearForum Schweiz pada Mei 2014
- Best Student Paper Award diberikan Japanese Nuclear Society pada Desember 2014
- Best Student Paper Award diberikan American Nuclear Society pada September 2015
- Best Professional Paper dibeirkan Nuclear and Industrial Engineering (NINE) pada Mei 2018.