Damar berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Teknik Nuklir pada tahun 2009 dengan predikat cum laude.
Setahun setelahnya, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan S2 di Swiss dan berhasil lulus pada tahun 2012 dengan mengantongi gelar summa cum laude dari Institut Teknologi Federal di Swiss atau ETHZ dan Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPLF).
Kedua institut ini bergabung dalam Institut Teknologi Konfederasi Swiss (ETH).
Saat ini Damar tengah menempuh pendidikan Doktoral di Swiss dan kerap menjadi pembicara dalam konferensi internasional terkait nuklir.
Selepas kelulusannya meraih gelar master, Damar tidak berhenti dan puas sampai di situ saja.
Ia lantas melanjutkan studi S3 nya untuk menjadi seorang ahli nuklir di kampus yang sama di usianya yang tergolong muda.
Selain itu, ia juga dikenal aktif dan sempat memberikan kontribusi sebagai pembicara dalam konferensi International Topical Meeting on Nuclear Reactor Thermalhydraulics (NURETH-16), di Chicago, Illinois, Amerika di tahun 2015 silam dan beberapa acara yang serupa di Jepang.
Meski jarang terekspos, Damar sungguh menjadi sosok yang membanggakan terlepas dari banyak sosok menginspirasi di Indonesia lainnya.
Source | : | Banjarmasinpost.co.id,Sripoku.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar