"Jadi malam-malam saya cari perlengkapan karena dadakan. Pak sepatunya bukan ini," ucapnya.
Nardi menuturkan, kebetulan masih ada sepatu yang belum terpakai miliknya sebelum purna tugas. Sepatu itu masih baru dan tersimpan di dalam kardus.
Lanjutnya, kebetulan ukuran sepatu itu muat dengan ukuran kaki Gilang. Bahkan sebelum digunakan Gilang mengikuti diklat, sepatu itu sempat dicuci dan disemir oleh Nardi.
Sebelum mengikuti diklat, Gilang juga sempat potong rambut terlebih dahulu.
"Potong rambut malam-malam.
Wah sudah kelihatan ganteng kata saya gitu.
Sudah kayak Akmil. Tahunya mau menghadap Allah SWT," ungkapnya.
Setelah dilakukan proses autopsi, jenazah Gilang lantas dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Gilang dimakamkan di TPU setempat yang jaraknya tidak jauh dari rumah duka Dukuh Keti RT 2 RW 5 Dusun Ngledok Desa Dayu Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar