Hanya saja saat keluar dari ruangan polisi, sosoknya tak terlihat.
Adapun sopir ambulans tersebut mengatakan, saat itu dirinya tidak marah terhadap mobil berplat merah tersebut.
"Saya tidak bentak dan tidak marah, justru ingin menghampiri mobil tersebut untuk mengarahkan mobil itu ke kiri," kata Rudi usai pertemuan di Satlantas Polres Klaten, kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/10/2021).
Rudi menerangkan, saat itu kondisi jalan tersebut padat merayap, sehingga posisi mobil ambulans dengan mobil plat merah dalam keadaan terjebak.
"Saya membawa pasien pasca kecelakaan saya minta prioritas dari pengendara ternyata jalan ramai dan padat dan terjebak di depan BNI Klaten pukul 14.00 WIB," ujar dia.
Dia mengatakan saat itu, ia meminta mobil tersebut untuk memberikan ruang untuk jalan.
"Setelah berhadapan ternyata mobil itu tak bisa bergerak, karena saya sudah terlanjur berhadapan, dan bukan dari kesengajaan karena ruang sebelah kiri penuh," ucapnya.
Ia mengaku saat itu sebenarnya mobil tersebut merespon dari suara sirine tersebut.
Namun karena posisi mobil tersebut saat itu di kanan dan kiri penuh, sehingga mobil tersebut tak bisa ke mana-mana.
"Belakang mobil itu ada 3 -4 kendaraan, sehingga ambulans kami dan mobil itu terjebak," tuturnya.
Adapun di dalam mobil ambulans, dia membawa korban dari PMI Klaten menuju ke rumahnya di Gondang bersama teman korban yang juga merupakan relawan.
"Korban yang kami dibawa hanya luka ringan, terdapat luka pada kaki dan sedikit benjol, namun masih jalan dan berkomunikasi dengan baik," ungkapnya.
Ia mengaku tak mengetahui saat itu dia direkam membuat dan upload teman korban.
Dia baru mengetahui video itu viral di media sosial setelah shalat Isya.
"Saya sendiri tidak tahu video itu akan seviral ini di media sosial," akunya.
(*)
Source | : | Tribun Jateng,Tribun Solo |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar