Gridhot.ID - Korea Utara memang selalu menjadi sorotan dunia.
Dikutip Gridhot dari Intisari, kepemimpinan Kim Jong Un membuat negara tersebut dihantui hukuman mengerikan bagi para rakyat yang tak patuh pada pemerintahan.
Negara yang sangat tertutup tersebut memang seakan menolak berbagai pengaruh asing.
Namun di tahun 2021 ini sepertinya Korea Utara mau tidak mau harus rela bersekutu dengan negara lain.
Seperti yang diketahui, Korea Utara telah lama menderita kerawanan pangan.
Dikutip Grihdot dari Kontan, kondisi tersebut kini lebih diperburuk oleh bencana alam, sanksi internasional, dan COVID-19.
Meski negara berpenduduk sekitar 26 juta orang itu belum melaporkan satu pun kasus virus corona, namun pemerintah setempat melakukan penguncian dengan membatasi pergerakan barang ke perbatasannya.
Melansir Yahoo News yang mengutip Next Shark, ketika situasinya semakin parah, Korea Utara dilaporkan dipaksa untuk membuka diri. Badan-badan PBB mengatakan negara itu baru-baru ini mengizinkan pengiriman bantuan. Di sisi lain, mengutip Reuters, perdagangan dengan China masih menunjukkan peningkatan yang lambat.
Namun, Korea Utara kini berada dalam situasi darurat. Informasi yang berasal dari badan intelijen Korea Selatan menunjukkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan setiap butir beras untuk diamankan sambil menyerukan upaya penuh diarahkan pada pertanian.
Di tengah krisis, warga Korea Utara dilaporkan diminta untuk “mengencangkan ikat pinggang mereka” hingga setidaknya tahun 2025. Beberapa pihak meyakini hal itu adalah panggilan untuk mati kelaparan.