Gridhot.ID - Indonesia dalam meninggkatkan pertahanan negara kerap mengajak kerjasama negara lain.
Beberapa negara luar telah bersinergi untuk membantu pertahanan Indonesia.
Baru-baru ini, TNI AL dikabarkan sedang melakukan kerjasama dalam rangka latihan perang bersamaRoyal Australian Navy (RAN).
Dilansir dari Surya.co.id, latihan Bersama (Latma) New Horizon adalah latihan bilateral yang dilaksanakan guna menjamin terpeliharanya mutual trust building.
Kerja sama militer ini akan memberikan dampak positif dalam memelihara stabilitas keamanan antara Indonesia dan Australia.
Keduanya mengerahkan alutsista tercanggih.
Sebagiaman rilis yang diterima surya.co.id, New Horizon 2021 dilaksanakan sejak 29 Oktober hingga 3 November 2021.
Selama waktu tersebut para personel satgas dari masing-masing delegasi melaksanakan serangkaian kegiatan.
Terbagi dalam dua tahap, yakni Tahap Pangkalan (Harbour Phase) dan Tahap Manuver Lapangan (Sea Phase).
Sea Phase, yang digelar dari dari tanggal 31 Oktober hingga 3 November 2021 menjadi tahap puncak dari Latma New Horizon 2021.
Mengambil lokasi di perairan Laut Jawa dan Laut Bali.
TNI libatkan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Malahayati-362 dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II, serta HMAS Anzac F-150 milik RAN.
Komandan KRI GNR-332 sebagai Dansatgas Latma New Horizon 2021, Kolonel Laut (P) Sumarji Bimoaji, memegang kendali pelaksanaan selama jalannya Manlap.
Ikut ambil bagian juga Heli Phanter AS-565 MBe, dan Heli MH-60R milik RAN.
Sejumlah sesi latihan dilakukan bersmaa. Termasuk sesi Surface Exercise (Surfex).
Dalam serial ini KRI GNR berperan sebagai Commander Surface Action Group (SAG) yang berhasil menetralisir tembakan musuh (Killer Tomato).
Secara terkordinasi sesuai dengan Engagement Order yang diberikan KRI GNR selaku SAG Commander.
Penembakan ini dilaksanakan secara bersama-sama dan dengan zigzag manuver.
HMAS Anzac dengan kaliber 127 mm, KRI MLH dengan kaliber 120 mm dan KRI GNR dengan kaliber 76mm.
"Latihan berjalan aman dan lancar, serta akan menjadi titik penting dalam membangun mutual trust building antara kedua pihak (TNI AL dan RAN)," terang Sumarji.
Sesuai perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, sebagai penyelenggara latihan, Sumarji menekankan kepada seluruh peserta Latma untuk mengutamakan keselamatan personel dan keamanan dari bahaya navigasi selama latihan berlangsung.(*)