Pemuda asal Cirebon ini merupakan anak yatim, setelah ayahnya meninggal pada 2014 silam.
Komandan Secata Rindam II Siliwangi, Letkol Inf Eka Ganta Chandra mengatakan, pendidikan yang dilakukan bertujuan mengubah pola pikir tingkah laku dan mental dari seorang sipil menjadi prajurit TNI AD.
“Siswa tersebut (Anam) berlatar belakang kuli bangunan, sehingga punya percaya diri yang kurang dibanding siswa lain, akhirnya saya coba beri kesempatan lebih.
Dia diminta memimpin yel-yel, lalu jadi ketua kelas, memimpin pembacaan sapta marga dan sumpah prajurit di setiap apel,” ujarnya.
Terbukti, percaya diri Anam pun meningkat dan sudah berbeda jauh jika dibandingkan sebelum masuk.
“Dari berbagai latihan dan seleksi, yang bersangkutan memang memiliki keinginan tinggi menjadi prajurit.
Dengan suhu di Pangalengan yang dingin, dia belum pernah sakit, ini membuktikan fisik dan mental dia kuat untuk jadi prajurit,” ujarnya.
Source | : | Kompas.com,Tribunmanado.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar