"Sebelum ketemu Kak Aming aku udah ngerasa capek laki. Kerjaan kerjaan laki, tiap hari ngangkat barang puluhan kilo, terus panas ya walaupun gajinya laki Rp 50-60 jutaan per bulan. Tapi tetap aja badan aku kecil otot doang gede, punggung sakit," bebernya.
Namun demikian, ada satu titik dimana Evelin lelah menjadi laki-laki.
Dia mengaku tiba-tibamerasakan ingin dimanja sebagai perempuan.
"Sama cewek kan harus ngebiayain, males terus lama-lama jenuh," ujar Evelin.
"Siapa yang ngemanjain. Berarti sisi ke-perempuan loe muncul pada akhirnya," komentar Maia Estianty.
Lebih lanjut, Evelin mengatakan dirinya berhenti suntik testosteron sebelum menikah dengan Aming.
Sebab, selama menjalani suntik testosteron, dia tak mengalami haid.
"Kalau udah suntik hormon testosteron itu udah nggak mens, aku udah empat tahunan nggak mens. Jadi nggak bisa punya anak pas itu," tuturnya.
"Sebelum nikah aku lepas, orang pasangan gue cowok. Berhenti satu bulan kemudian, bulan depannya aku hamil," sambungnya.
Evelin mengungkap dirinya nyaman sebagai wanita.