- Kurang tidur
- Tidur kurang berkualitas, misalkan karena gangguan tidur apnea
- Kondisi jalanan monoton, misalkan di jalan tol yang relatif lengang dan lurus minim kelokan
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat tertentu, misalkan antihistamin
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Ada beberapa cara mencegah bahaya microsleep saat berkendara, antara lain:
- Tepikan kendaraan secara berkala sebelum merasa mengantuk, gunakan kesempatan ini untuk menggerakkan badan atau melakukan peregangan
- Istirahat secara berkala ketika Anda harus berkendara jarak jauh, pejamkan mata atau upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit
- Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak gampang mengantuk
- 30 menit sebelum berkendara, minum asupan berkafein seperti kopi atau teh
- Apabila ada rencana berkendara jauh, pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam.(*)